Naskah Singkat Khutbah Jumat 12 September 2025: Persiapkan Diri Menjadi Agen-agen Kebaikan

menggapaiasa.com- Tribuners, tentunya sebagai seorang muslim kita harus sebisanya menjadi seorang agen dalam kebaikan.
Agen kebaikan dalam Islam merujuk pada individu atau kelompok yang berperan aktif dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan kemaslahatan sesuai ajaran Islam.
Mereka berupaya menjadi teladan dan mengajak orang lain untuk berbuat baik, serta menjauhi perbuatan buruk.
Seperti yang diketahui, hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.
Khusus untuk khutbah pada Jumat hari ini, berikut merupakan naskah khutbah Jumat yang sudah menggapaiasa.comlansir dari berbagai sumber untuk tanggal 8 Agustus 2025 bertemakan "Selalu Persiapkan Diri Menjadi Agen-agen Kebaikan dalam Hidup"
Khutbah 1
اَلْحَمْدُ للهِ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِك. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِك. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَه. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيرْاً وَنَذِيْراً. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَاماً دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: ۚإِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah swt.
Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah sekalian untuk memuji Allah swt dan bershalawat kepada Rasulullah saw, serta senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt.
Semoga dengan ketakwaan tersebut, kita diberikan solusi pada masalah yang sedang dihadapi dan kita juga dilimpahi rezeki yang tidak kita sangka-sangka, sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur'an surah At-Talaq Ayat 2 dan 3:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ
Artinya, "Siapa pun yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (QS At-Talaq: 2-3).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib mengajak kepada kita semua untuk menjadi orang-orang yang mampu menebarkan kebaikan di lingkungan kita masing-masing. Kita harus mampu menjadi agen-agen kebaikan untuk mewujudkan kemaslahatan bagi orang lain.
Rasulullah saw telah menegaskan dalam haditsnya bahwa orang yang paling baik adalah mereka yang mampu memberi manfaat kepada orang lain. Sehingga keberadaan kita dalam komunitas kita masing-masing harus bernilai dan memberi sumbangsih positif. Jangan sampai keberadaan kita dianggap tidak ada, terlebih keberadaan kita selalu memberi masalah dalam lingkungan kita. Naudzubillah mindzalik.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah Az-Zalzalah, ayat 7 dan 8:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Artinya: "Barangsiapa berbuat kebaikan sebesar zaroh pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan sebasar zaroh pun, niscaya ia akan melihat (balasan)nya pula."
Rasulullah SAW juga bersabda yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah RA:
كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَ قَةٌ
Artinya: “Setiap kebaikan adalah sedekah.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Kita perlu sadari bahwa dalam setiap langkah kecil yang kita ambil, terdapat potensi besar untuk menciptakan perubahan positif dan kebaikan dalam kehidupan ini. Menjadi agen kebaikan bukanlah tugas yang sulit atau eksklusif. Sebaliknya, itu adalah panggilan bagi setiap individu untuk membentuk kemaslahatan lingkungan sekitarnya dengan tindakan-tindakan positif. Bukan hanya dengan hal-hal yang besar, kebaikan bisa kita lakukan dimulai dari hal-hal yang kecil karena tindakan kecil kita bisa menanamkan benih kebaikan pada orang lain.
Tersenyum pada orang lain ketika bertemu, membantu tetangga, bersedekah dengan ikhlas, atau memberikan dukungan moral kepada teman yang sedang mengalami masalah adalah contoh perbuatan kecil yang dapat memiliki dampak besar. Tindakan-tindakan kecil ini jangan dianggap remeh karena sejatinya adalah sebuah kebaikan yang dapat menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi semua. Setiap tindakan kebaikan walaupun tidak memberikan manfaat langsung, tetapi bisa mengilhami orang lain untuk mengikuti jejak-jejak positif yang akan mewujudkan kebaikan pula.
Allah telah mengingatkan:
وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya: “Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-A’raf: 56)
Dari ayat ini sudah jelas bahwa kita diperintahkan oleh Allah untuk menjadi menebar kebaikan dengan menghindari sifat perusak tatanan kehidupan. Kita diperintahkan untuk menjadi agen kebaikan, dan dengan upaya ini, maka kita akan dekat dengan Allah yang pada muaranya, kita akan dikarunia rahmat-Nya dalam kehidupan ini.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Di era modern saat ini, berbuat kebaikan dan memberi inspirasi positif bagi orang lain sangatlah mudah. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebaikan yang kita lakukan tidak hanya berdampak pada lingkungan sekitar kita. Namun kita bisa berbuat baik dengan mudah dan memberi dampak yang luas tanpa batas waktu dan tempat. Kebaikan-kebaikan bisa kita lakukan secara digital dengan berprilaku baik di media sosial.
Caranya adalah dengan menjadikan media sosial tempat yang nyaman, sejuk, dan damai dengan konten-konten positif, jauh dari berita bohong (hoaks), ujaran kebencian, dan saling menjelekkan satu dengan yang lainnya.
Kita bisa memanfaatkan media sosial untuk memproduksi konten yang baik dan bisa dipertanggungjawabkan dan menghindari prilaku membagikan konten informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan menimbulkan kegaduhan. Kita harus benar-benar selektif dalam membagikan informasi dengan memastikan kebenarannya melalui 3 hal yakni sanad (tingkat kepercayaan asal-usulnya), matan (isi informasinya), dan rawi (kredibilitas media pembawa beritanya). Selain itu, kita harus paham benar apa yang kita bagikan karena semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya. Allah berfirman:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا
Artinya: “Janganlah engkau mengikuti sesuatu yang tidak kauketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS Al-Isra: 36).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Berbuat kebaikan walaupun kecil akan lebih berdampak dari pada hanya berbicara saja tentang kebaikan saja. Sehingga perlu kita budayakan untuk mewujudkan kebaikan dalam wujud nyata alias bukan hanya wacana saja. Allah sendiri telah mengingatkan dalam Al-Qur’an bahwa Ia membenci orang-orang yang hanya berbicara namun tidak ada tindakan nyata:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?.Sangat besarlah kemurkaan di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS As-Shaf: 2 dan 3).
Oleh karena itu, mari mulai dari diri kita, mulai dari hal-hal yang kecil, mulai dari sekarang menabur kebaikan, mulai dari sekarang menguatkan komitmen untuk terwujudnya kemaslahatan di lingkungan kita dengan tindakan nyata. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah Demikian beberapa hal yang perlu kita perkuat untuk mewujudkan kebaikan di lingkungan dan kehidupan kita.
Semoga Allah swt senantiasa menganugerahkan kebeningan hati dalam diri kita sehingga bisa senantiasa menebarkan kebaikan demi terwujudnya peradaban yang maslahat dan mulia. Amin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah 2
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللّٰهُ تَعَالَى اِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً. اللّهُمَّ وَفِّقْنَا لِطَاعَتِكَ وَأَتْمِمْ تَقْصِيْرَنَا وَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ . وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبّ الْعَالَمِيْنَ عِبَادَ اللّٰهِ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ
(*)
Baca artikel menggapaiasa.comlainnya di Google News
Posting Komentar untuk "Naskah Singkat Khutbah Jumat 12 September 2025: Persiapkan Diri Menjadi Agen-agen Kebaikan"
Posting Komentar