Kapal Induk AS Berlayar di Dekat Selat Hormuz,Iran Siaga Tinggi Luncurkan Serangan

Kapal Induk AS Berlayar di Dekat Selat Hormuz, Iran Siaga Tinggi Siap Luncurkan Serangan

menggapaiasa.com - Dua pesawat pengintai maritim Amerika Serikat (AS) dan dua helikopter yang menjadi bagian dari carrier strike group (CSG) kapal induk USS Nimitz terlacak terbang di atas Selat Hormuz pada Kamis (18/9/2025) kemarin.

Keberadaan pesawat dan helikopter ini menandakan kehadiran kapal induk tersebut saat berlayar dekat dengan Iran, NW melansir, dikutip Minggu (21/9/2025).

"Citra satelit awal minggu ini menunjukkan kapal induk berlabuh di Teluk Persia di lepas pantai Uni Emirat Arab, di tengah operasi Angkatan Laut AS yang berkelanjutan di Timur Tengah," tulis laporan itu merujuk pada situs web pelacakan penerbangan ADS-B Exchange pada 18 September 2025.

Komando Pusat AS (CENTCOM) menjelaskan pergerakan ini terkait dengan pertemuan perwakilan AS-Kuwait di atas kapal tersebut terkait keamanan Teluk Arab Utara.

Mengapa Hal Ini Penting

USS Nimitz yang bertenaga nuklir dialihkan ke Timur Tengah pada bulan Juni di tengah meningkatnya ketegangan antara AS-Israel dan Iran.

Belakangan, keberadaan kapal induk ini diketahui berfungsi sebagai pusat komando serangan ke sejumlah fasilitas nuklir Iran yang dilakukan oelh Israel.

Serangan Israel memicu konflik selama 12 hari melawan Teheran. 

Israel dan AS menyerang fasilitas nuklir Iran, sementara Teheran meluncurkan rudal ke Israel dan pangkalan utama AS di Qatar.

Serangan tersebut gagal membawa Iran ke meja perundingan mengenai program nuklirnya, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara Barat dan meningkatkan risiko perang yang berlanjut.

Adapun AS terus mendukung Israel. AS juga mengandalkan sekutu negara Arab di kawasan Teluk untuk melawan pengaruh Iran.

Namun, AS sekarang menghadapi hubungan yang berpotensi tegang setelah Israel menyerang Doha, Qatar dengan alasan menargetkan delegasi senior Hamas.

Serangan Israel ke Doha, ibu kota Qatar, yang juga menjadi tuan rumah bagi para mediator AS dan Israel yang bekerja untuk merundingkan gencatan senjata Gaza, dianggap langkah keras yang justru akan menggagalkan segala upaya damai.

Apa yang Perlu Diketahui

Kapal induk AS, USS Nimitz telah beroperasi di Laut Arab, Teluk Oman, Teluk Persia , dan terlihat singgah di pelabuhan Dubai pada Senin pekan lalu .

Kapal induk tersebut baru-baru ini diisi kembali dengan perbekalan saat beroperasi di Timur Tengah.

Kapal tersebut telah melakukan operasi penerbangan pada bulan September di bawah Armada ke-5 AS.

Tugasnya adalah melakukan patroli dan mengawasi perairan seluas sekitar 2,5 juta mil persegi, termasuk Teluk Persia, Teluk Oman, Laut Merah, sebagian Samudra Hindia, dan tiga titik sempit utama: Selat Hormuz, Terusan Suez, dan Selat Bab al-Mandeb, yang menghadapi ancaman dari Iran dan pasukan Houthi di Yaman, yang didukung oleh Teheran.

Dalam wilayah yang luas ini, Armada ke-5 AS baru-baru ini menjamu komandan angkatan laut Kuwait di atas kapal Nimitz di Teluk Persia utara, yang oleh pemerintah AS disebut sebagai Teluk Arab , pada tanggal 8 September, untuk membahas keamanan maritim dan kerja sama regional, menurut Angkatan Laut.

Respons Iran

US Naval Institute News menulis pada Senin pekan lalu : "Kelompok Serang Kapal Induk Nimitz sedang melakukan operasi rutin di Teluk Persia. Kapal induk tersebut sedang berlabuh di lepas pantai Uni Emirat Arab, menurut layanan tersebut."

Aadapun Komando Pusat Angkatan Laut AS dalam pernyataan Rabu, setelah pertemuan AS-Kuwait di atas kapal Nimitz : "Para pemimpin membahas komitmen berkelanjutan kedua negara untuk memastikan keamanan maritim di Teluk Arab Utara dan upaya bersama yang berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam rangka memajukan stabilitas regional."

Hal ini direspons Pejabat senior militer Iran, Jenderal Ahmad Reza Pourdastan, yang mengatakan kepada media lokal:

"Saya dapat meyakinkan Anda bahwa jika musuh mencoba melakukan sesuatu, mereka akan menghadapi respons yang menghancurkan dan disesalkan."

Nimitz , kapal induk tertua milik Angkatan Laut yang masih aktif, dijadwalkan untuk dinonaktifkan pada tahun 2026, dan akan digantikan oleh USS Gerald R. Ford yang bertenaga nuklir .

   

(oln/nw/*)

Posting Komentar untuk "Kapal Induk AS Berlayar di Dekat Selat Hormuz,Iran Siaga Tinggi Luncurkan Serangan"