Gejolak Regional Memanas! Israel Serang 6 Negara Sekaligus dalam Seminggu

Gejolak Regional Memanas! Israel Serang 6 Negara Sekaligus dalam Seminggu

menggapaiasa.com - Tahun 2025 menjadi titik panas baru dalam geopolitik Timur Tengah. Dalam kurun waktu hanya satu minggu, Israel melancarkan serangan militer ke enam negara berbeda, memicu gelombang kecaman internasional dan memperbesar risiko konflik regional yang lebih luas. Serangan ini bukan sekadar respons militer biasa, melainkan bagian dari eskalasi yang kompleks, melibatkan isu keamanan nasional, ancaman nuklir, dan rivalitas ideologis yang telah lama membara.

1. Iran: Titik Awal Eskalasi

Konflik memuncak pada Jumat, 13 Juni 2025, ketika Israel melancarkan serangan besar-besaran ke lebih dari 200 target militer dan nuklir di Iran. Serangan ini disebut sebagai respons terhadap dugaan aktivitas nuklir Iran yang dianggap mengancam keamanan regional. Dalam Seperti diketahui, Israel dan Iran kini tengah berkonflik. Konflik dijelaskan bahwa Israel menggempur fasilitas strategis Iran, termasuk pusat pengayaan uranium dan pangkalan militer.

Situasi di Teheran pun berubah drastis. Situasi di Teheran, Iran, semakin mencekam karena serangan ... memperlihatkan bagaimana warga sipil mulai mengungsi, dan pemerintah Iran mengaktifkan sistem pertahanan rudal untuk menghadapi gelombang serangan lanjutan.

2. Lebanon: Target Hizbullah

Tak lama setelah serangan ke Iran, Israel mengarahkan serangan ke Lebanon, khususnya wilayah selatan yang dikenal sebagai basis kelompok Hizbullah. Dalam7 Perang yang Berkecamuk 2025: Israel Jadi "Public Enemy, disebutkan bahwa Israel melancarkan serangan udara ke gudang senjata dan pusat pelatihan militan Hizbullah, yang dituduh terlibat dalam serangan roket ke wilayah utara Israel.

Serangan ini memperburuk hubungan Israel-Lebanon yang memang sudah tegang sejak konflik 2006, dan memicu kekhawatiran akan pecahnya perang terbuka di perbatasan kedua negara.

3. Suriah: Serangan ke Basis Militer Iran

Israel juga menyerang beberapa titik di Suriah yang diduga menjadi tempat persembunyian milisi pro-Iran dan gudang senjata. Dalam Israel Serang Iran Targetkan Markas Besar Garda Revolusi, dijelaskan bahwa serangan ke Suriah merupakan bagian dari upaya Israel untuk melemahkan jaringan militer Iran di luar negeri.

Serangan ini menargetkan markas Garda Revolusi Iran yang berada di wilayah Damaskus dan Aleppo, serta jalur logistik senjata yang mengalir ke Hizbullah di Lebanon.

4. Yaman: Houthi Jadi Sasaran

Kelompok Houthi di Yaman, yang dikenal sebagai sekutu Iran, juga menjadi target serangan Israel. Dalam Konflik Iran dan Israel lagi panas-panasnya. Serangan militer  dijelaskan bahwa Israel menyerang pangkalan rudal dan peluncur drone milik Houthi yang diduga digunakan untuk menyerang kapal dagang di Laut Merah.

Serangan ini menunjukkan bahwa Israel tidak hanya fokus pada ancaman langsung, tetapi juga pada proksi Iran yang beroperasi di kawasan strategis seperti Yaman.

5. Qatar: Serangan Kontroversial

Salah satu serangan paling mengejutkan adalah ke wilayah Doha, Qatar. Dalam Konflik Iran dan Israel lagi panas-panasnya. Serangan militerKonflik Iran dan Israel lagi panas-panasnya. Serangan militer disebutkan bahwa Israel menargetkan fasilitas komunikasi dan pusat logistik yang diduga mendukung operasi militer Iran.

Serangan ini memicu kecaman keras dari pemerintah Qatar dan negara-negara Teluk lainnya, yang menyebut tindakan Israel sebagai “teror negara” dan pelanggaran kedaulatan.

6. Irak: Serangan ke Milisi Syiah

Israel juga menyerang beberapa titik di Irak yang menjadi basis milisi Syiah pro-Iran. Dalam Konflik Iran dan Israel lagi panas-panasnya. Serangan militerKonflik Iran dan Israel lagi panas-panasnya. Serangan militer, dijelaskan bahwa serangan ini menargetkan gudang senjata dan pusat pelatihan milisi yang diduga terlibat dalam serangan roket ke pangkalan militer AS dan Israel di kawasan.

Serangan ke Irak memperluas cakupan konflik dan menambah daftar negara yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam eskalasi ini.

Dampak Regional dan Internasional

Serangan Israel ke enam negara dalam waktu seminggu telah memicu gelombang reaksi global. Dalam Dilansir Aljazeera, Jumat (13/6/2025), kantor berita resmi Iran, disebutkan bahwa Iran mengancam akan membalas dengan serangan rudal ke wilayah Israel, dan menyerukan solidaritas dari negara-negara Islam.

Ketegangan ini juga berdampak pada harga minyak dunia, stabilitas ekonomi regional, dan keamanan jalur perdagangan internasional. Negara-negara seperti Turki, Rusia, dan China mulai menyerukan deeskalasi, sementara Amerika Serikat masih mempertahankan sikap ambigu terhadap tindakan Israel.

Gejolak regional yang dipicu oleh serangan Israel ke enam negara sekaligus dalam seminggu menunjukkan betapa rapuhnya stabilitas Timur Tengah saat ini. Dengan keterlibatan banyak aktor negara dan non-negara, konflik ini berpotensi berkembang menjadi perang regional yang lebih luas. Dunia kini menanti langkah diplomatik yang bisa meredakan ketegangan, sebelum api konflik membesar dan tak lagi bisa dikendalikan.

Posting Komentar untuk "Gejolak Regional Memanas! Israel Serang 6 Negara Sekaligus dalam Seminggu"