Faksi Palestina Serahkan Senjata dari Kamp Pengungsi ke Aparat Lebanon

Lebanon pada Sabtu meluncurkan tahap keempat dari rencana Beirut untuk mengumpulkan senjata dari kamp-kamp pengungsi Palestina, seperti dilansir Anadolu.

Tentara Lebanon mulai menerima penyerahan senjata dari Kamp Beddawi di Lebanon utara dan Kamp Ain al-Hilweh dekat kota Sidon di selatan, lapor surat kabar An-Nahar.

Proses ini dilakukan dengan pengamanan ketat di sekitar kamp.

Faksi-faksi Palestina mengakui menyerahkan senjata dari kamp pengungsi terbesar di Lebanon pada Sabtu, kata seorang pejabat Palestina, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk melucuti senjata kelompok-kelompok non-negara.

Abdel Hadi Al-Asadi dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan kelompok payung tersebut melakukan "operasi pengiriman sejumlah senjata baru."

Tentara Lebanon mengonfirmasi bahwa mereka menerima "lima truk senjata dari kamp Ain Al-Hilweh di Sidon," kamp terbesar di Lebanon, dan "tiga truk dari kamp Beddawi di Tripoli."

"Pengiriman tersebut mencakup berbagai jenis senjata, peluru, dan amunisi," kata militer dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Arab News.

Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari tiga tahap sebelumnya, di mana tentara Lebanon telah mengumpulkan senjata dari sejumlah kamp Palestina, yaitu Burj al-Barajneh di pinggiran selatan Beirut pada 21 Agustus, Rashidieh, Al-Buss, dan Burj al-Shamali dekat Tyre pada 28 Agustus, serta Burj al-Barajneh, Mar Elias, dan Shatila pada 29 Agustus.

Bulan lalu, kabinet Lebanon memutuskan untuk membatasi kepemilikan senjata, termasuk yang dimiliki oleh Hizbullah, hanya kepada negara. Tentara ditugaskan menyusun rencana untuk mencapai tujuan ini sebelum akhir Agustus dan menerapkannya sebelum akhir tahun 2025.

Namun, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan bahwa kelompoknya tidak akan menyerahkan senjatanya, kecuali Israel menarik diri dari wilayah Lebanon yang diduduki, menghentikan agresinya, membebaskan para tahanan, dan memulai rekonstruksi.

Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah dicapai pada November 2024, setelah berbulan-bulan pertempuran lintas perbatasan dan perang skala penuh yang meletus pada September 2024.

Berdasarkan perjanjian gencatan senjata tersebut, Israel seharusnya menarik seluruh pasukannya dari Lebanon selatan pada Januari.

Namun hingga kini, Israel hanya menarik sebagian pasukan dan masih mempertahankan kehadiran militer di lima pos perbatasan.

Pengungsi Palestina di Lebanon

Lebanon menampung lebih dari 493.000 pengungsi Palestina, yang sebagian besar hidup dalam kondisi sulit di kamp-kamp yang dikelola oleh faksi-faksi Palestina berdasarkan kesepakatan informal yang berakar pada Perjanjian Kairo 1969.

Lebih dari separuhnya tinggal di 12 kamp yang secara resmi diakui oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Tentara dan aparat keamanan Lebanon tidak memasuki kamp-kamp ini, tetapi memberlakukan pengawasan ketat di sekelilingnya.

Kamp Beddawi yang padat penduduk, dekat kota Tripoli di utara, tahun lalu dilanda serangan Israel yang menewaskan seorang komandan Hamas, istri, dan dua putrinya, menurut kelompok militan Palestina tersebut.

Di Beddawi, seorang jurnalis melihat tiga truk tertutup meninggalkan kamp, sementara kendaraan militer Lebanon menunggu mereka di luar.

Dalam kunjungan ke Beirut pada Mei, Presiden Palestina Mahmud Abbas sepakat dengan Presiden Lebanon Joseph Aoun bahwa senjata di kamp-kamp pengungsi Palestina di Lebanon akan diserahkan kepada otoritas Lebanon.

Prosesnya dimulai bulan lalu, ketika tentara menerima senjata dari kamp-kamp di sekitar Beirut dan Lebanon selatan. Selama setahun permusuhan antara Israel dan Hizbullah yang sebagian besar berakhir dengan gencatan senjata pada November, kelompok-kelompok Palestina, termasuk Hamas, mengklaim telah menembakkan roket ke Israel.

Hamas dan sekutunya, Jihad Islam— keduanya bukan bagian dari PLO—belum mengumumkan rencana pelucutan senjata di Lebanon.

Komite Dialog Lebanon-Palestina, sebuah badan yang berafiliasi dengan kantor perdana menteri Lebanon yang mengawasi proses transfer senjata, mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melanjutkan "pertemuan dengan berbagai faksi Palestina, termasuk Hamas dan Jihad Islam."

Posting Komentar untuk "Faksi Palestina Serahkan Senjata dari Kamp Pengungsi ke Aparat Lebanon"