Empat Tentara Israel Tewas Terkena Serangan Bom di Gaza

EMPAT tentara Israel tewas dan tiga orang lain terluka dalam serangan bom di pinggir jalan di Rafah, Gaza selatan, pada Kamis, 18 September 2025. Dilansir dari The Times of Israel, keempat tentara yang terbunuh tersebut diidentifikasi oleh IDF sebagai Mayor Omri Chai Ben Moshe, 26 tahun, dari Tzafria, Letnan Eran Shelem (23) dari Ramat Yohanan, Letnan Eitan Avner Ben Itzhak (22) dari Har Bracha, dan Letnan Ron Arieli (20) dari Hadera.
Kematian empat tentara itu pada Kamis lalu menambah jumlah korban tewas di pihak Israel menjadi 469 orang. Jumlah korban tewas itu termasuk dua polisi dan tiga kontraktor sipil Kementerian Pertahanan.
Keempat prajurit yang mati itu bertugas di Batalion Dekel, Sekolah Perwira Bahad 1. Ben Moshe adalah komandan kompi, sementara tiga personel lainnya adalah kadet dan dipromosikan secara anumerta menjadi letnan. Sebelum bergabung dengan kursus perwira, Ben Moshe adalah komandan kompi di Brigade Pasukan Terjun Payung, Shelem adalah prajurit di unit elite Sayeret Matkal, Ben Itzhak bertugas di Brigade Komando, dan Arieli bertugas di Brigade Golani.
Menurut penyelidikan awal IDF, insiden itu terjadi selama operasi di lingkungan Jenina Rafah sekitar pukul 09.30. Saat buldoser lapis baja D9 sedang membersihkan rute, dua mobil Humvee melaju di belakangnya. Salah satu Humvee kemudian menepi ke pinggir jalan, lokasi yang terkena ledakan bom. Ledakan tersebut menewaskan empat tentara dan melukai tiga orang lain—satu orang luka berat dan dua luka sedang.
Militer masih menyelidiki jenis bahan peledak yang digunakan, bagaimana cara mengaktifkannya, dan kapan bahan peledak itu ditempatkan di sana. Gambar yang beredar di media sosial pada Kamis menunjukkan akibat dari serangan bom pinggir jalan yang mematikan itu dan Humvee IDF yang rusak parah.
Berbicara dalam konferensi pers pada Kamis malam, juru bicara IDF, Brigadir Jenderal Effie Defrin, mengatakan pasukan IDF masih beroperasi di wilayah Jenina. Defrin menambahkan, masih ada infrastruktur bawah tanah di wilayah tersebut yang belum dihancurkan. "Pasukan kami sedang berupaya untuk melakukannya,” kata Defrin.
Keempat korban yang diumumkan pada Kamis lalu adalah korban tewas pertama dari pihak Israel di Gaza sejak empat tentara tewas 10 hari lalu dalam serangan Hamas di pinggiran Kota Gaza. Sejak itu, IDF melancarkan serangan darat besar-besaran di Kota Gaza pada awal minggu, melanjutkan rencana untuk menaklukkan kota di utara Jalur Gaza setelah berminggu-minggu persiapan.
Tentara Israel Merangsek ke Pusat Kota Gaza
Sementara itu, tentara Israel terus maju ke arah pusat Kota Gaza dari dua arah. Para tentara membuat penduduk Gaza terjepit dan memaksa warga Palestina bergerak ke arah pantai untuk mengusir mereka dari pusat kota terbesar di daerah kantong tersebut.
Juru bicara militer Israel, Nadav Shoshani, mengatakan kepada kantor berita Reuters yang dilansir dari Al Jazeera pada Kamis lalu bahwa infanteri, tank, dan artileri bergerak maju ke pusat kota. Israel mengerahkan angkatan udara, dengan tujuan menekan kelompok bersenjata Hamas.
Al Jazeera melaporkan bahwa militer Israel bergerak maju dari arah barat laut dan tenggara, menjepit penduduk di tengah dan mendorong mereka ke arah barat kota, tempat jalan pesisir al-Rashid yang mengarah ke selatan berada. Serangan-serangan di permukiman yang padat penduduk menyebabkan kepanikan dan ketakutan. Warga Gaza pun berlarian menyelamatkan diri. Setidaknya 40 orang tewas di Kota Gaza pada Kamis lalu.
Kantor Kemanusiaan PBB (OCHA) memperingatkan pada Kamis bahwa jalur kehidupan terakhir Kota Gaza sedang runtuh. OCHA menuduh Israel secara sistematis menghalangi upaya penyaluran bantuan kepada masyarakat. Israel, menurut OCHA, sengaja menutup perlintasan Zikim ke wilayah utara Gaza yang dilanda kelaparan dan melarang pengiriman sejumlah bahan makanan.
Posting Komentar untuk "Empat Tentara Israel Tewas Terkena Serangan Bom di Gaza"
Posting Komentar