Casipan, Maestro Pelukis Kelir yang Setia Menjaga Nafas Sandiwara Indramayu

menggapaiasa.com – Di balik gemerlap panggung sandiwara rakyat yang kerap menghibur masyarakat pesisir Jawa Barat, terdapat sosok yang jarang tersorot publik. Ia adalah Casipan, seniman asal Desa Larangan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu.
Lebih dari tiga dekade, pria ini setia melukis kelir—latar kain raksasa yang menjadi bingkai utama setiap pementasan sandiwara.
Sejak tahun 1994, Casipan menekuni profesi ini dengan penuh ketekunan. Kepada awak media, Senin 15 September 2025, ia menceritakan awal mula perjalanan panjangnya.
“Sejak tahun 1994 saya mulai melukis untuk sandiwara, sampai sekarang masih terus berjalan,” ujarnya di bengkel seni sederhana yang menjadi saksi kiprahnya.
Kelir hasil karya Casipan memiliki ukuran luar biasa besar, rata-rata sekitar 6 x 3 meter. Ukuran itu menyesuaikan kebutuhan panggung tradisional sandiwara rakyat yang digelar di lapangan terbuka.
"Berkat kepiawaiannya, karyanya kini tersebar di berbagai daerah, mulai dari Indramayu, Cirebon, hingga ke wilayah pesisir utara Jawa Barat lainnya."
Bagi penikmat sandiwara, keberadaan kelir sering kali dianggap sebagai pelengkap. Namun, bagi Casipan, kelir adalah jiwa dari setiap pertunjukan. Dengan warna-warna mencolok dan detail cerita, kelir menjadi pintu masuk imajinasi penonton sebelum lakon dimulai.
Tak hanya melukis kelir, Casipan juga menyalurkan bakat seninya dalam bentuk lain. Ia kerap membuat patung replika sebagai ekspresi kreativitas. “Namanya juga orang seni, saya juga suka bikin patung,” tuturnya sambil tersenyum.
Perjalanan seninya pun berkembang seiring waktu. Jika dahulu ia hanya berkutat pada karya panggung rakyat, kini Casipan mulai merambah karya yang ditujukan untuk ruang galeri.
“Kalau untuk galeri ukurannya bervariasi, tidak sebesar layar sandiwara,” ungkapnya. Hal ini menjadi bukti bahwa kreativitasnya tak pernah berhenti berkembang.
Meskipun jarang tampil langsung di depan penonton, Casipan merasa bangga karena hasil tangannya selalu hadir dalam setiap pertunjukan.
Kelir yang ia buat menjadi saksi bisu ribuan cerita yang dimainkan di atas panggung sandiwara rakyat.
Namun, di balik kebanggaan itu, tersimpan kegelisahan mendalam. Casipan menilai minat masyarakat terhadap sandiwara tradisional kian menurun, tergeser oleh hiburan modern yang lebih instan.
“Kalau tidak ada yang melestarikan, budaya ini bisa hilang,” katanya dengan nada serius.
Kegelisahan itu bukan tanpa alasan. Sandiwara rakyat yang dulu menjadi hiburan favorit di kampung-kampung kini jarang ditemui.
Pertunjukan hanya digelar pada acara tertentu, seperti hajatan atau peringatan hari besar. Situasi ini membuat para pelaku seni tradisional harus berjuang ekstra untuk tetap bertahan.
Casipan berharap generasi muda tak hanya menjadi penonton, tetapi juga mau terlibat aktif melanjutkan tradisi. Menurutnya, kelir bukan sekadar latar belakang, melainkan simbol perjalanan panjang seni rakyat Indramayu.
Baginya, setiap goresan kuas di atas kain kelir adalah bentuk doa dan ikhtiar menjaga warisan budaya leluhur. Melalui lukisan itu, ia ingin memastikan bahwa sandiwara rakyat tetap bisa dinikmati lintas generasi.
“Saya ingin anak cucu kita nanti masih bisa melihat sandiwara dengan kelir asli, bukan hanya lewat foto atau rekaman,” katanya.
Pemerintah daerah diharapkan lebih peduli dengan seniman lokal seperti Casipan. Dukungan berupa ruang pameran, program pelatihan, hingga apresiasi seni akan sangat berarti bagi keberlangsungan tradisi sandiwara rakyat.
Di tengah derasnya arus modernisasi, sosok seperti Casipan menjadi garda terdepan pelestari budaya. Ia bukan sekadar pelukis kelir, tetapi penjaga nafas sandiwara Indramayu yang sarat nilai sejarah dan identitas daerah.
Dengan karya yang tetap bertahan lebih dari 30 tahun, Casipan telah membuktikan bahwa seni tradisi masih memiliki tempat penting di hati masyarakat.
Kini, tinggal bagaimana generasi berikutnya ikut menjaga agar kelir dan sandiwara rakyat tidak sekadar menjadi kenangan, melainkan warisan hidup yang terus bernapas.***
Posting Komentar untuk "Casipan, Maestro Pelukis Kelir yang Setia Menjaga Nafas Sandiwara Indramayu"
Posting Komentar