Bon Om Touk: Festival Air Spektakuler yang Merayakan Warisan Sungai Mekong di Kamboja

menggapaiasa.com - Ribuan warga Kamboja memadati tepi Sungai Tonlé Sap di Phnom Penh untuk merayakan Bon Om Touk atau Festival Air. Perayaan tahunan ini bukan hanya menjadi ajang hiburan rakyat, tetapi juga simbol hubungan erat masyarakat dengan Sungai Mekong dan warisan budaya yang diwariskan turun-temurun.

Dilansir dari Mekong Tourism, festival berlangsung selama tiga hari dan menandai berakhirnya musim hujan serta dimulainya musim panen ikan. Acara utama yang paling ditunggu adalah balapan perahu tradisional. Kapal panjang berwarna cerah yang dihiasi ornamen khas meluncur di atas air, disambut sorak penonton dari berbagai penjuru negeri.

Tak hanya balapan perahu, festival juga menghadirkan ritual sakral. Menurut laporan Tourism Cambodia, tradisi Moon Salutation atau Sampeas Preah Khe menjadi momen doa bersama kepada bulan, sementara ritual Ork Ambok menghadirkan sajian nasi tumbuk sebagai persembahan. Keduanya melambangkan rasa syukur atas rezeki dan hasil panen yang melimpah.

Festival ini berakar pada fenomena alam unik di Kamboja. Seperti dijelaskan oleh KhmerCulture, Sungai Tonlé Sap mengalami aliran balik setiap tahun ketika debit air Mekong berubah arah. Fenomena tersebut membawa ikan dalam jumlah besar ke danau, menjadikan Bon Om Touk sebagai simbol pergantian musim dan awal masa panen ikan.

Di luar aspek spiritual, festival juga berfungsi sebagai perekat sosial. Warga dari berbagai daerah berbondong-bondong ke ibu kota, membawa keluarga dan tradisi lokal. Tepian sungai pun dipenuhi pedagang makanan, hiburan rakyat, dan pertunjukan musik, menjadikan suasana semakin semarak.

Malam hari, lampion terapung dan cahaya kembang api menghiasi langit Phnom Penh. Dilaporkan oleh Mekong Tourism, suasana magis tercipta ketika cahaya lampion memantul di permukaan sungai, seolah menambah makna spiritual bagi ribuan pengunjung yang memadati tepi sungai.

Dari sisi ekonomi, festival ini mendatangkan keuntungan besar. Menurut KhmerCulture, musim panen ikan setelah festival menjadi penopang hidup nelayan, sementara pedagang dan pengusaha lokal menikmati peningkatan pendapatan berkat kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.

Pemerintah Kamboja juga menaruh perhatian besar pada festival ini. Mekong Tourism mencatat, pengamanan, fasilitas publik, dan infrastruktur diperkuat setiap tahun agar jutaan orang yang hadir bisa merayakan dengan aman dan nyaman.

Popularitas Bon Om Touk kini semakin mendunia. Tourism Cambodia menegaskan bahwa festival ini telah menjadi salah satu atraksi budaya terbesar di Asia Tenggara, menarik wisatawan yang ingin merasakan perpaduan tradisi, alam, dan kemeriahan khas Kamboja.

Bon Om Touk akhirnya bukan sekadar festival air, melainkan simbol identitas bangsa. Dengan balapan perahu, doa di bawah sinar bulan, hingga cahaya lampion yang menghiasi sungai, masyarakat Kamboja menegaskan ikatan abadi mereka dengan Sungai Mekong, sumber kehidupan sekaligus warisan budaya yang tak ternilai. (*)

Posting Komentar untuk "Bon Om Touk: Festival Air Spektakuler yang Merayakan Warisan Sungai Mekong di Kamboja"