Airbnb-UNESCO Bikin Bali Cultural Guidebook, Tawarkan Sensasi Berbeda Nikmati Wisata Budaya Otentik

menggapaiasa.com - Airbnb bersama UNESCO meluncurkan Bali Cultural Guidebook. Langkah ini dilakukan untuk melestarikan warisan unik budaya Bali. Selain itu, menyebarkan pariwisata ke daerah-daerah yang kurang dikenal, dan mempromosikan pariwisata yang bertanggung jawab.
Airbnb menginginkan sensasi berbeda dirasakan wisatawan saat menikmati perjalanan di Bali melalui pengalaman budaya otentik. Langkah ini akan menjadikan tuan rumah lokal menjadi duta budaya. Sehingga wisatawan bisa mendapat pengalaman tradisi, adat istiadat, dan warisan kebudayaan Bali.
“Di Airbnb, kami percaya bahwa perjalanan menjadi makin bermakna ketika kita dapat menciptakan koneksi yang tulus, tidak hanya dengan tempat, tetapi juga dengan orang dan budayanya," kata Director of Public Policy Airbnb Asia Pasifik, Mich Goh di kompleks Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Bali, Rabu (10/9).
Riset Airbnb menunjukan 90 persen wisatawan di Asia Pasifik mencari pengalaman budaya yang otentik. Oleh karena itu, langkah ini sejalan dengan tujuan memberdayakan komunitas lokal melestarikan dan merayakan identitas budaya mereka.
Panduan yang Mengakar pada Kebudayaan dan Komunitas
Pada bulan Agustus hingga Desember 2024, UNESCO melakukan pemetaan budaya yang mendokumentasikan kuliner lokal, seni dan kerajinan, tradisi yang hidup, dan situs-situs bersejarah di lima kabupaten yaitu Tabanan, Gianyar, Bangli, Buleleng, dan Badung. Temuan-temuan ini menjadi dasar dari Bali Cultural Guidebook dan menjadikannya sumber informasi yang dirancang untuk memperkaya pemahaman Tuan Rumah, menginspirasi wisatawan, dan memperkuat pariwisata budaya di seluruh pulau.
Bali dinilai sebagai perwujudan hidup dari filosofi Tri Hita Karana, yang mengedepankan keharmonisan antara alam spiritual, manusia, dan alam lingkungan. Program ini menghidupkan filosofi tersebut, menawarkan pemahaman yang lebih dalam kepada wisatawan tentang nilai-nilai budaya yang membentuk kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.
“Warisan budaya itu tidak hanya dalam bentuk monumen, tetapi juga pada praktik kehidupan sehari-hari masyarakat. Program ini memastikan agar pariwisata justru memperlihatkan dan memperkuat budaya sehari-hari, bukan malah melemahkannya. Di saat yang bersamaan, para pemilik homestay dan wirausahawan berperan penting untuk melestarikan dan menceritakan warisan budaya mereka,” kata Culture Programme Specialist UNESCO, Moe Chiba.
Berikut topik utama dalam panduan ini:
1. Sistem Subak Warisan Dunia UNESCO. Pelajari tentang sistem irigasi kuno Subak, perwujudan keharmonisan Bali dengan alam dan masyarakatnya, mencerminkan filosofi Tri Hita Karana, dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan.
2. Pura Sakral dan Situs Ikonik. Pura seperti Pura Ulun Danu Batur dan Pura Taman Ayun adalah pusat spiritual yang menghubungkan komunitas Bali dengan tradisi leluhur dan alam, serta menjaga kesinambungan budaya.
3. Panduan Perjalanan yang Bertanggung Jawab. Kiat-kiat perjalanan bagi pengunjung ketika mengunjungi situs budaya yang sakral, termasuk etiket di pura dan adat istiadat masyarakat.
4. Hari-hari Perayaan dan Tradisi Kuliner. Mulai dari perayaan Galungan dan Nyepi hingga hidangan lokal seperti Sate Lilit dan Babi Guling, wisatawan diundang untuk merasakan tradisi Bali yang abadi.
5. Kerajinan Tradisional. Seni kerajinan Bali, dari kerajinan perak Celuk hingga anyaman bambu, mencerminkan warisan budaya pulau yang kaya, dan buku panduan ini menampilkan nilai seni serta makna budaya di balik setiap kerajinan.
Posting Komentar untuk "Airbnb-UNESCO Bikin Bali Cultural Guidebook, Tawarkan Sensasi Berbeda Nikmati Wisata Budaya Otentik"
Posting Komentar