4 Fakta Chelsea Islan: Belajar dan Berkarya di Seni Peran dan Dunia Sosial

PIKIRAN RAKYAT - Chelsea Elizabeth Islan lahir di Washington D.C., Amerika Serikat, pada 2 Juni 1995. Ia dibesarkan dalam keluarga lintas budaya dan sejak kecil sudah menunjukkan ketertarikan pada dunia seni, terutama teater. 

Bagi banyak orang, nama Chelsea Islan identik dengan dunia film. Namun, di balik wajah yang kerap muncul di layar, ada sisi lain dari dirinya yang jarang dibicarakan yaitu peran seni sebagai ruang belajar dan sarana pendidikan.

1. Kehidupan Pribadi

Di balik kesibukannya, Chelsea menjalani kehidupan rumah tangga bersama Rob Clinton Kardinal, seorang pengusaha muda sekaligus figur publik. Kehadiran Rob mendukung Chelsea untuk terus berkarya dan aktif di berbagai bidang. Meski kehidupan pribadinya sering jadi sorotan, pasangan ini tetap menjaga keseimbangan antara karier, aktivitas sosial, dan keluarga.

2. Karier di Dunia Hiburan

Nama Chelsea mulai mencuri perhatian setelah membintangi film Refrain (2013). Sejak itu, ia terus menantang dirinya lewat berbagai genre, mulai dari drama remaja Street Society (2014), kisah inspiratif Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar (2014), hingga film berlatar sejarah Di Balik 98 (2015). Perjalanan aktingnya berlanjut ke drama olahraga 3 Srikandi (2016), film laga Headshot (2016), sampai horor populer May the Devil Take You (2018) beserta sekuelnya (2020). 

Belakangan, Chelsea kembali memikat penonton lewat serial Tira (2023–2024) yang memperlihatkan transformasinya sebagai sosok mahasiswi dan stuntwoman dengan beban hidup yang berat.

3.  Kiprah di Panggung Teater

Selain film dan serial, Chelsea juga menekuni seni teater. Ia pernah berperan dalam Grease (drama musikal), memerankan Marty Helena Maraschino. 

Ia kemudian terlibat dalam pementasan sastra besar Bunga Penutup Abad, adaptasi karya Pramoedya Ananta Toer bersama Titimangsa Foundation. Pada 2017, Chelsea bermain di Perempuan-Perempuan Chairil dengan memerankan Sri Ajati, sosok nyata dalam lingkaran Chairil Anwar. 

Baru-baru ini, ia juga tampil dalam lakon Ariyah dari Jembatan Ancol, sebuah teater yang mengangkat legenda urban Betawi. Kehadirannya di panggung membuktikan bahwa Chelsea tidak hanya piawai di layar, tetapi juga mampu menghidupkan karakter dalam pementasan langsung.

4. Aktivitas Sosial

Selain aktif di layar, Chelsea juga dikenal karena kepeduliannya pada isu sosial. Ia terlibat dalam komunitas Love Pink, sebuah organisasi yang menekankan pentingnya deteksi dini kanker payudara di kalangan perempuan muda.

Tak berhenti di situ, Chelsea mendirikan Youth of Indonesia (YOI), sebuah wadah yang mengajak generasi muda untuk berani berkarya, berpikir kritis, dan mencintai tanah air. Ia juga memprakarsai gerakan #SenimanMudaBerkarya, yang memberikan ruang bagi talenta muda untuk menunjukkan karya seni tanpa terhalang keterbatasan akses. Chelsea percaya bahwa seni bukan sekadar hiburan, melainkan juga sarana pendidikan dan pengembangan karakter.

Chelsea Islan membuktikan bahwa popularitas dapat digunakan untuk hal yang lebih bermakna. Melalui karya film, serial, dan berbagai kegiatan sosial, ia berhasil menempatkan dirinya sebagai panutan generasi muda. Sosoknya menggambarkan bagaimana seni, kepedulian, dan komitmen pribadi bisa berpadu menjadi inspirasi nyata bagi masyarakat.***(Mutiara Febrianti)

Posting Komentar untuk "4 Fakta Chelsea Islan: Belajar dan Berkarya di Seni Peran dan Dunia Sosial"