Viral Murid SD di Semarang Trabas Sungai Demi ke Sekolah Gegara Jalan Ditutup tetangga

Sebab polemik tersebut membuat seorang siswa kelas II SD Negeri 01 Sampangan, terpaksa berangkat ke sekolah lewat sungai.
menggapaiasa.comKisah bocah SD berinisial JIS (7) berangkat ke sekolah dengan cara melipir Sungai Kaligaran,di Kota Semarang, Jawa Tengah menjadi perbincangan.
Alasan JIS harus melewati sungai demi berangkat ke sekolah karena kasus sengketa rumah orang tuanya.
Rumah yang ditempati tersebut rupanya atas nama orang lain yakni Sri Rejeki.
Orang tua JIS, Juladi Boga Siagian, awalnya bisa menempati rumahnya setelah membeli sepetak tanah milik Zaenal Choridin dengan cara mencicil, tanpa ada surat keterangan resmi pembelian kavling.
Namun setelah Zaenal meninggal, datang Sri Rejeki yang merupakan adik kandung Zaenal.
Dia mengklaim tanah tersebut telah berganti nama atas nama miliknya dan dibuktikan dengan sertifikat kepemilikan tanah, sehingga kasusnya terus berlanjut sampai ke meja hijau.
Juladi yang telah dinyatakan kalah di Pengadilan Negeri Semarang, kini mengajukan banding.
Atas kasus ini, akses rumah Juladi menjadi terisolasi.
Polemik penutupan akses jalan di Kota Semarang, Jawa Tengah menjadi perbincangan.
Sebab polemik tersebut membuat seorang siswa kelas II SD Negeri 01 Sampangan, terpaksa berangkat ke sekolah lewat sungai.
Kondisi tepi sungai yang dilaluinya sempit dan berbahaya.
Akses jalan ke rumah siswa SD tersebut ditutup oleh tetangga, akibat sengketa lahan.
Kronologi Perselisihan Tanah
Orangtua JES, Juladi Boga Siagian (54), mengatakan penutupan akses jalan terjadi sejak Kamis (24/7/2025).
Akibatnya, ia dan keluarganya terpaksa menempuh jalur sungai untuk ke luar-masuk rumah.
Permasalahan bermula dari sengketa tanah yang dibelinya dari almarhum Zaenal pada 2011.
Namun setelah Zaenal meninggal dunia, adik kandung Zaenal, Sri Rejeki, mengklaim sebagai pemilik sah berdasarkan sertifikat resmi, dan melaporkan Juladi ke polisi atas dugaan penyerobotan lahan.
"Setelah Pak Zaenal meninggal, kami tidak ada masalah. Namun kemudian Bu Sri Rejeki melaporkan saya ke polisi," ujar Juladi, dikutip dari Kompas.com.
Transaksi tanah, menurutnya, dilakukan secara bertahap dan disertai kesepakatan lisan.
Vonis Pengadilan dan Penutupan Akses
Perselisihan berlanjut ke jalur hukum.
Pada 17 Juli 2025, Juladi dinyatakan bersalah oleh pengadilan karena menggunakan lahan tanpa hak, dan dijatuhi hukuman tiga bulan penjara.
"Saya memang salah, saya akui. Tapi saya ingin tahu, berapa meter sebenarnya yang saya serobot? Itu yang saya minta dijelaskan lewat banding nanti," katanya.
Setelah putusan inkrah, pihak Sri Rejeki kemudian menutup akses keluar-masuk yang selama ini digunakan keluarga Juladi.
Ia mengaku telah mengadu ke ketua RT hingga pihak kelurahan, namun belum mendapat solusi.
Akhirnya, ia merekam aktivitas anaknya yang harus melewati sungai untuk ke sekolah dan mengunggahnya ke media sosial.
"Kasihan anak saya," ucapnya lirih.
DPRD Minta Musyawarah
Anggota Komisi A DPRD Kota Semarang dari Fraksi PDIP, Rahmulyo Adi Wibowo, meminta semua pihak terkait untuk mengedepankan musyawarah guna menyelesaikan konflik.
“Dirembuk bareng-bareng lah. Kita juga ingin semua pihak duduk bersama supaya ada jalan keluarnya,” kata Rahmulyo, Selasa (29/7/2025).
Menurutnya, kasus ini sudah mengganggu hak dasar anak dalam mengakses pendidikan.
"Artinya hak anak untuk mengakses pendidikan jadi terbatas. Dia enggak bisa bereaksi apa-apa kalau keadaannya seperti itu," ujarnya.
Rahmulyo juga menyoroti bahwa kendati proses hukum sudah berjalan, penyelesaian seharusnya tidak hanya mengandalkan aspek legalitas.
“Kalau bicara soal hukum, ya enggak ada habisnya. Maka kemudian bicaranya adalah musyawarah,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Semarang, Aji Nur Setiawan, menegaskan bahwa pihaknya siap membantu agar anak tersebut tetap bisa mengenyam pendidikan.
"Permasalahannya tampaknya bukan di sekolah. Kami akan bantu semampunya. Intinya anak ini harus tetap bisa sekolah," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Siswa SD Berangkat Sekolah Lewat Sungai karena Jalan Ditutup Tetangga, Orangtua: Kasihan Anak Saya,
Posting Komentar untuk "Viral Murid SD di Semarang Trabas Sungai Demi ke Sekolah Gegara Jalan Ditutup tetangga"
Posting Komentar