Spoiler! Episode 5 "The Defects" Sub Indo Lengkap: Jadwal Tayang di Vidio & Aksi Balas Dendam Anak-Anak!

menggapaiasa.com - Drama Korea The Defects kembali menyajikan kisah yang mengguncang dan menyayat hati di episode ke-5. Serial ini tak hanya mengupas sisi gelap perdagangan anak, tapi juga menyajikan perlawanan penuh harapan dari para anak yang selamat.

Dengan cerita yang semakin kompleks dan emosional, penonton disuguhkan ketegangan baru dan rencana pemberontakan yang mulai terkuak.

Episode sebelumnya telah mengungkap fakta mengejutkan tentang organisasi adopsi ilegal yang dipimpin oleh Se Hui, seorang wanita kejam yang menjual bayi hasil rekayasa genetika.

Episode 5 dipastikan akan membawa penonton ke dalam konfrontasi lebih dalam antara anak-anak korban dan para pelaku kejahatan.

Recap Episode 4: Fakta Mengejutkan di Balik Kartel Adopsi Gelap

Episode 4 dimulai dengan Se Hee membunuh seorang pria yang sebelumnya membantunya mendirikan bisnis. Ini menunjukkan betapa dingin dan kejamnya dirinya, bahkan terhadap orang yang pernah berjasa.

Tae Sik, yang dulunya menculik anak-anak tetapi akhirnya menjadi pelindung mereka, dibunuh oleh Jung Hyeon. Kini, keempat anak yang ia besarkan — termasuk Ah Hyun dan Si Woo — harus bertahan hidup sendiri tanpa pelindung.

Kisah tragis Si Woo pun diungkap. Ia pernah hampir dibunuh oleh ibunya karena dianggap tidak sempurna. Namun, Tae Sik menyelamatkannya dan membesarkannya bersama anak-anak lainnya.

Ah Hyun berhasil menyusup ke organisasi Se Hee dengan mencuri kartu hitam dan menyamar sebagai perawat. Di sana, ia melihat bayi-bayi diperlakukan seperti barang dagangan, lengkap dengan tabung katalog dan sistem grading.

Organisasi tersebut rupanya menjual bayi hasil donor sperma dan sel telur dari kalangan elite, dalam proyek menciptakan “bayi sempurna.” Praktik ini disamarkan sebagai upaya menjawab krisis angka kelahiran rendah di Korea.

Somi mengetahui bahwa ibunya bukan meninggalkannya, tetapi justru menjadi korban kartel yang sama. Kebenaran ini memberi Somi alasan baru untuk melawan.

Ah Hyun kemudian bertemu dengan gadis yang akan menjadi penggantinya, dan mulai merencanakan untuk menjadi agen ganda dari dalam organisasi jahat tersebut.

Spoiler Episode 5: Pilihan Sulit dan Rencana Balas Dendam

Episode 5 akan memperlihatkan sisi manusiawi dari Yong Hyan, seorang eksekutor dingin kartel. Ia mulai merasa ragu dengan perintah Se Hui, terutama karena putri Se Hui sendiri pernah memperlakukannya dengan baik.

Pertarungan moral semakin intens ketika Se Hui mulai membunuh bayi-bayi yang “tidak sempurna” segera setelah dilahirkan, demi mempertahankan citra produk “sempurna” kartelnya.

Ah Hyun dan anak-anak lainnya kini menyusun rencana untuk menyelamatkan Ayan — putri Se Hui — dari sistem yang sama yang menciptakannya. Ayan telah dipindahkan ke rumah istri presiden, tempat ia dipersiapkan untuk program surrogate.

Somi menggunakan taktik tak terduga: ia menyamar sebagai dukun dan menakut-nakuti ayah Jan dengan mengatakan bahwa arwah anaknya masih gentayangan.

Konflik batin terjadi di antara para anggota kartel yang mulai ragu akan misi mereka. Sejumlah pihak dalam organisasi kemungkinan akan membelot dan membantu anak-anak melawan Se Hui.

Ah Hyun juga mulai mengumpulkan bukti kejahatan kartel untuk disebarkan ke publik, dengan risiko besar terhadap keselamatannya sendiri.

Pertarungan batin, trauma emosional, dan keputusan sulit akan mendominasi episode ini, menjadikan episode 5 sebagai titik balik penting bagi karakter dan jalan cerita.

Jadwal Tayang The Defects Episode 5

Episode 5 dari drama Korea The Defects dijadwalkan tayang pada hari Senin, 4 Agustus 2025. Drama ini bisa ditonton secara legal di Indonesia melalui platform streaming Vidio.

Penayangan reguler berlangsung setiap hari Senin dan Selasa pukul 22.00 waktu Korea Selatan, yang berarti sekitar pukul 20.00 WIB.

The Defects terus memikat penonton dengan plot yang kuat, isu sosial yang relevan, dan karakter yang emosional. Episode 5 menjanjikan pertarungan batin, konspirasi tingkat tinggi, dan awal dari perlawanan yang lebih besar dari para korban yang tak lagi ingin diam.***