Sosok Jerome Polin,Koreksi Hitung-hitungan Tunjangan Rumah Anggota DPR: Itulah Gunanya Matematika
menggapaiasa.comBelum lama ini, Wakil Ketua DPR Adies Kadir menyatakan bahwa tunjangan rumah anggota DPR sebesar Rp50 juta per bulan masih belum cukup menutupi biaya ngekos di sekitar Senayan yang mencapai Rp78 juta per bulan.
Adies menjelaskan bahwa biaya ngekos sekitar Rp3 juta per hari dikalikan dengan 26 hari kerja menghasilkan angka Rp78 juta per bulan.
Ia juga memberikan saran agar anggota DPR mencari kos-kosan yang lebih murah, sekitar Rp1 jutaan per bulan dengan fasilitas sederhana.
“Kalau Rp3 juta kita kalikan 26 hari kerja berarti Rp78 juta per bulan. Padahal yang didapat cuma Rp50 juta per bulan. Jadi mereka masih nombok sebenarnya,” kata Adies kepada awak media, Selasa (19/8/2025).

Pernyataan tersebut mendapat perhatian dari publik karena menyangkut tunjangan anggota DPR yang dianggap besar oleh masyarakat.
Jerome Polin, seorang influencer yang dikenal dengan konten matematika, memberikan tanggapan terkait hitung-hitungan biaya ngekos yang disampaikan Adies.
Ia menyampaikan bahwa pernyataan Adies kurang tepat secara matematis karena menyamakan satuan Rp50 juta dan Rp3 juta per hari.
Jerome mengoreksi perhitungan dengan menunjukkan bahwa tunjangan Rp50 juta per bulan jauh lebih besar dari biaya kos yang Rp3 juta per bulan.
“Inilah pentingnya kita belajar matematika. Tunjangan rumah anggota DPR itu Rp50 juta per bulan. Harga kos dia bilang Rp3 juta per bulan. Satuannya sudah sama nih per bulan,” katanya dikutip dari TikTok @jeromepolin98, Jumat (22/8/2025).
Berdasarkan penjelasan Jerome, terdapat kelebihan nominal sekitar Rp47 juta per bulan yang diduga masuk ke kantong anggota DPR jika biaya kos Rp3 juta per bulan.
“Kenapa harus dikali 26 hari kerja? Kan satuannya beda. Bulan sama hari enggak boleh dikaliin. Kalau dikali 26, berarti harga kos Rp3 juta itu hitungannya per hari. Nah, kalau begitu bukan ngekos namanya tapi nginap di hotel bintang lima Pak,” ujarnya.

Di akhir video, Jerome memberikan sindiran terkait kondisi ekonomi masyarakat yang harus berjuang dengan biaya hidup sehari-hari.
“DPR dapat Rp50 juta per bulan untuk tunjangan rumah, sedangkan di luar sana banyak tenaga pendidik dan tenaga kesehatan tak tahu mau makan apa besok. Tak tahu mau tinggal di mana besok. Bisa hidup atau enggak besok. GWS deh," tandasnya.
Sindiran Jerome juga menyiratkan ketimpangan antara kondisi hidup anggota DPR dan masyarakat umum.
Sebagaimana diketahui, anggota DPR memang mendapat berbagai tunjangan sebagai bagian dari fasilitas kerja mereka di ibukota.
Kos di sekitar kawasan Senayan dikenal sebagai area yang cukup mahal, sehingga biaya sewa tinggi bukan hal yang mengejutkan.
Namun, perhitungan biaya kos harian yang dikalikan dengan jumlah hari kerja menimbulkan perbedaan angka dengan tunjangan bulanan yang diberikan.
(menggapaiasa.com/Putri Asti)
Posting Komentar untuk "Sosok Jerome Polin,Koreksi Hitung-hitungan Tunjangan Rumah Anggota DPR: Itulah Gunanya Matematika"
Posting Komentar