Israel Kembali Gempur Gaza, 41 Warga Palestina Tewas

Sedikitnya 41 warga Palestina, termasuk anak-anak dan pencari bantuan, tewas sejak fajar pada Jumat 29 Agustus 2025 dalam serangan Israel di Gaza. Seperti dilansir Al Jazeera, ini termasuk beberapa orang di daerah al-Mawasi – yang disebut sebagai “zona kemanusiaan” yang ditetapkan oleh Israel – di selatan.
Sementara sehari sebelumnya, 61 orang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza. Menurut laporan Al Jazeera yang mengutip sumber medis, 19 di antara korban tewas saat sedang menunggu bantuan. Warga setempat melaporkan gempuran militer semakin intensif di kawasan timur dan selatan Kota Gaza, termasuk kawasan Shujayea, Zeitoun, dan Sabra.
Menurut badan pertahanan sipil Gaza, bagian selatan Zeitoun kini rata dengan tanah setelah operasi darat Israel menghancurkan lebih dari 1.500 rumah. Militer Israel menyatakan mereka terus beroperasi di seluruh Jalur Gaza untuk menargetkan pejuang dan infrastruktur Hamas.
Peringatan dari PBB
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres pada Kamis mengecam rencana Israel memperluas operasi di Gaza City. Ia menyebut langkah itu menandai fase baru yang berbahaya dalam perang.
“Operasi militer yang diperluas di Gaza City akan membawa konsekuensi yang menghancurkan. Ratusan ribu warga sipil, yang sudah lelah dan trauma, akan terpaksa mengungsi lagi dan terjerumus dalam bahaya yang lebih dalam,” kata Guterres.
Ia menambahkan bahwa bencana kemanusiaan di Gaza merupakan hasil dari keputusan yang disengaja, dan menentang kemanusiaan dasar. “Ini harus dihentikan,” ujarnya menambahkan.
Serangan di Berbagai Wilayah
Menurut laporan Anadolu, sedikitnya 28 orang tewas akibat serangan Israel di wilayah lainnya di Gaza pada Jumat.
Di Khan Younis, Gaza selatan, lima orang tewas dan lainnya luka-luka ketika pasukan Israel menyerang tenda-tenda yang menampung keluarga-keluarga pengungsi di wilayah al-Mawasi.
Seorang anak ditembak mati di tenda-tenda keluarga pengungsi di sebelah barat kota.
Di Rafah, dua warga Palestina ditembak dan tewas di dekat titik distribusi bantuan.
Sementara tiga warga Palestina tewas akibat tembakan Israel saat menunggu bantuan di dekat poros Nitzarim.
Lima orang lainnya tewas dan beberapa lainnya luka-luka setelah serangan udara menghantam sebuah rumah tinggal di lingkungan Tel al-Hawa di barat daya Kota Gaza.
Lebih jauh ke utara, di wilayah Al-Sudaniyah, empat orang tewas dan lainnya luka-luka ketika Israel menyerang sebuah tenda yang menampung keluarga-keluarga pengungsi.
Di Jalur Gaza tengah, tiga orang tewas dan lainnya luka-luka dalam serangan udara di sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Bureij.
Di kota Deir al-Balah, seorang pria dan istrinya tewas dan beberapa lainnya terluka ketika sebuah rumah di Jalan Al-Salam diserang.
Tiga orang lainnya tewas dalam serangan terhadap arak-arakan warga di Jalan Abu Husni di kota yang sama.
Pada malam harinya, pasukan Israel melakukan operasi pembongkaran menggunakan drone peledak di permukiman Zeitoun dan Sabra di Gaza selatan, serta Al-Saftawi dan Al-Nazla di utara, di samping penembakan artileri intensif.
Tak hanya itu, menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza pada Kamis, empat orang, termasuk dua anak, meninggal akibat gizi buruk. Dengan demikian, total kematian terkait kelaparan sejak perang dimulai mencapai 317 orang, termasuk 121 anak.
Israel telah membunuh sekitar 63.000 warga Palestina di Gaza sejak Oktober 2023. Kampanye militer tersebut telah menghancurkan wilayah kantong tersebut, yang kini menghadapi kelaparan.
November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang yang dilakukannya di wilayah kantong tersebut.
Posting Komentar untuk "Israel Kembali Gempur Gaza, 41 Warga Palestina Tewas"
Posting Komentar