Indonesia Menempati Peringkat 13, Tampilkan Kekuatan Militer di Batujajar
menggapaiasa.com - Kekuatan militer Indonesia berada di peringkat ke-13 dunia, unjuk alat utama sistem pertahanan (alutsista) saat Gelar Pasukan Operasional dan Upacara Kehormatan Militer di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu 10 Agustus 2025.
Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer itu dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, Wapres Gibran Rakabumingraka, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsudin, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal TNI Listyo Sigit Prabowo, para petinggi TNI, sejumlah menteri kabinet, dan sejumlah undangan lainnya.
Prabowo selaku inspektur upacara meresmikan Wakil Panglima TNI yang dijabat Letjen Tandyo Budi Revita. Jabatan Wakil Panglima TNI diisi kembali setelah 25 tahun kosong.
Upacara tersebut juga meresmikan beberapa satuan baru. Kopassus, Korps Marinir, dan Kopasgat yang semula dijabat perwira (pati) bintang dua, kini dijabat pati bintang tiga bertitel panglima.
Prabowo juga meresmikan sejumlah satuan baru TNI, di antaranya 14 Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral), 3 Komando Daerah Angkatan Udara, 1 Komando Operasi Udara, 6 Grup Komando Pasukan Khusus (Kopassus), 20 Brigade Teritorial Pembangunan, 1 Brigade Infanteri Marinir, 1 Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), 100 Batalyon Pembangunan Teritorial, 5 Batalyon Infanteri Marinir, serta 5 Batalyon Komando Kopasgat.
Sebanyak 27.394 prajurit menghadiri Gelar Pasukan Operasional tersebut.
Rangkaian upacara dimeriahkan atraksi militer spektakuler, mulai dari aksi paratrike dan paramotor dengan flying inflatable boat, flypast pesawat tempur, bela diri taktis, operasi serbuan gedung, operasi lintas udara dan gabungan, hingga victory jump dan high speed pass.
Gelar kekuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) akan melibatkan seluruh matra TNI dalam demonstrasi terpadu.
“Gelar alutsista kendaraan taktis (rantis) yang ditampilkan 152 unit, diawaki oleh 388 orang, dan alutsista yang terlibat dalam demo sejumlah 124 unit dengan rincian 34 unit TNI AD, 24 unit TNI AL, dan 66 unit TNI AU.
Dari TNI AU termasuk yang tampil adalah sejumlah pesawar tempur jenis F-16 Fighting Falcon dan T-50i Golden Eagle.
Dari kekuatan pertahanan atau militer termasuk di dalamnya alutsista itu, ternyata Indonesia mampu berada di peringkat ke-13 dunia dengan nilai indeks 0,2557 di atas Jerman yang memiliki indeks 0,2601 dan di bawah Pakistan yang berindeks 0,2513.
Rangking ini dilakukan oleh Global Firepower (GFP) adalah sebuah organisasi yang menyediakan data dan analisis mengenai kekuatan militer negara-negara di dunia.
Menurut GFP, Indonesia diketahui memiliki personel aktif militer sebanyak 400.000. Jumlah personel cadangan juga sebanyak 400 ribu.
Kemudian kekuatan paramiliter sebanyak 250 ribu. Sementara anggaran militernya sebesar 10,6 miliar dolar AS.
Total pesawat udara sebanyak 459 dengan jumlah pesawat tempur sebanyak 41.
Jumlah helikopter sebanyak 214 dengan helikopter serbu sebanyak 15.

Kekuatan tank sebanyak 331, kendaraan lapis baja 20.400, meriam gerak sendiri 153 unit, meriam tarik 396, roket portabel 63 unit, kapal selam 4 unit, kapal fregat 7, kapal korvet 25.
Dari laman GFP, diketahui bahwa GFP menyajikan peringkat kekuatan militer negara berdasarkan berbagai faktor, termasuk sumber daya manusia, peralatan, keuangan, dan geografi. Peringkat ini diukur dengan PowerIndex (PwrIndx), di mana skor yang lebih rendah menunjukkan kekuatan militer yang lebih besar.
Bertrand Russell adalah Pendiri Global Firepower. Sejak 2006, GlobalFirepower (GFP) telah menyediakan tampilan data analitis unik mengenai 140 kekuatan militer modern. Peringkat GFP didasarkan pada potensi kemampuan perang setiap negara di darat, laut, dan udara yang diperangi dengan cara konvensional.
Secara lebih rinci, Global Firepower melakukan hal-hal berikut:
Pemeringkatan:
GFP menyusun daftar kekuatan militer negara berdasarkan skor PwrIndx, yang dihitung dari lebih dari 60 faktor.
Analisis:
Organisasi ini menyediakan analisis mendalam tentang kekuatan militer negara, termasuk kekuatan udara, darat, dan laut.
Data dan Informasi:
GFP mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk sumber pemerintah, untuk menyajikan informasi yang akurat dan terbaru tentang kekuatan militer global.
Perbandingan:
GFP menyediakan alat perbandingan yang memungkinkan pengguna untuk membandingkan kekuatan militer dua negara secara berdampingan.
Peringkat Global Firepower digunakan untuk:
- Memahami kekuatan militer relatif suatu negara: Peringkat GFP memberikan gambaran tentang posisi suatu negara dalam konteks kekuatan militer global.
- Menganalisis tren kekuatan militer: Perubahan peringkat dari tahun ke tahun dapat menunjukkan tren kekuatan militer suatu negara.
- Membandingkan kekuatan militer antar negara: Pengguna dapat menggunakan alat perbandingan GFP untuk memahami perbedaan kekuatan militer antara dua negara. (*)
Posting Komentar untuk "Indonesia Menempati Peringkat 13, Tampilkan Kekuatan Militer di Batujajar"
Posting Komentar