Demi Keadilan untuk Honorer dan PPPK, Bupati Bangka Selatan Rela Pangkas TPP ASN

menggapaiasa.com— Di tengah efisiensi anggaran, Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid memperjuangkan keadilan bagi tenaga honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan bahkan memangkas lebih dari 30 persen Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN yang sebelumnya sempat di angka 50 persen guna menutupi kebutuhan gaji ribuan honorer dan PPPK yang tersebar di wilayah tersebut.  

"Pemangkasan ini bukan tanpa alasan, tapi sebagai bentuk keadilan dan tanggung jawab untuk memenuhi hak mereka (honorer dan PPPK)," ujar Bupati Riza Herdavid kepada menggapaiasa.com, Sabtu (2/8).

 

Bupati Riza menegaskan bahwa langkah tersebut bukan keputusan mudah, namun harus dilakukan untuk menyelamatkan para pegawai honorer dan PPPK dari ketidakpastian gaji. 

 

Ia juga menyatakan bahwa Bangka Selatan merupakan daerah dengan jumlah tenaga honorer terbanyak se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga membutuhkan perhatian dan solusi pasti.

 

"Mau tidak mau, kita harus berjuang dan berkorban. Kalau tidak, nasib para pegawai honorer ini bisa terabaikan. Seribu cara akan saya lakukan untuk memperjuangkan hak mereka," tandas Riza.

 

Lebih lanjut, ia juga berencana mengajukan permintaan bantuan dana tambahan dari pemerintah pusat. Harapannya, agar beban APBD tidak semakin berat dan tidak ada pihak yang merasa terdzalimi.

 

"Mudah-mudahan ini tidak berlangsung lama. Saya akan minta bantuan ke pusat agar tidak ada yang terzalimi," ungkapnya.

 

Di tengah kebijakan pemangkasan anggaran tersebut, Bupati Riza juga berharap pelayanan publik di berbagai dinas tetap berjalan optimal.

 

"Semoga dengan pemangkasan ini, tidak mengurangi semangat dan pelayanan kawan-kawan ASN yang ada di dinas-dinas. Itu harapan saya sebagai Bupati," pungkasnya.

 

Kebijakan ini menjadi langkah Riza Debby bahwa keberpihakan pada honorer dan PPPK tidak hanya berupa wacana, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan terukur meski harus mengambil langkah tidak biasa seperti pemotongan TPP ASN. ***