‎Bendera One Piece di Hari Kemerdekaan: Bukan Penghinaan, Tapi Peringatan

‎Bendera One Piece di Hari Kemerdekaan: Bukan Penghinaan, Tapi Peringatan

TERAS GORONTALO- Beberapa hari terakhir, media sosial diramaikan oleh ajakan untuk mengibarkan bendera bajak laut One Piece saat peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Di tengah semangat nasionalisme yang seharusnya membara, muncul gelombang ekspresi dari generasi muda yang memilih simbol fiksi ketimbang bendera negara.

‎Buat sebagian orang, ini mungkin terlihat konyol. Tapi bagi yang peka, ini bukan sekadar aksi iseng. Ini tamparan halus namun keras untuk negara: bahwa ada yang salah dengan hubungan antara rakyat dan negaranya.

Bendera Luffy vs Bendera Merah Putih

‎Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, menanggapi isu ini dengan tegas. Ia menyebut tindakan itu bisa mencederai kehormatan simbol negara, dan secara hukum memang bertentangan dengan Undang‑Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera.

‎Namun, di balik pelanggaran aturan, ada keresahan yang lebih dalam: mengapa generasi muda lebih merasa terwakili oleh bajak laut fiksi ketimbang simbol nasional yang sesungguhnya?

‎Dari Rasa Bangga ke Rasa Skeptis

‎Pengibaran bendera bajak laut bukan semata bentuk “fanatisme wibu”, melainkan kritik diam-diam terhadap kondisi bangsa.

‎Korupsi, ketimpangan, penegakan hukum yang timpang, dan elite yang sibuk berebut kekuasaan, membuat rakyat, terutama anak muda merasa tidak lagi punya tempat dalam narasi besar Indonesia.

‎Jika kemerdekaan dulu diperjuangkan untuk rakyat, mengapa kini banyak rakyat justru merasa tak merdeka di tanah sendiri?

‎Luffy dan Nilai yang Dirindukan

‎Kenapa Luffy? Karena Luffy berani melawan tirani. Dia membela yang lemah. Dia bukan pahlawan yang sempurna, tapi dia setia pada nilai: kebebasan, keadilan, dan setara.

‎Nilai-nilai itu pula yang dulu diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa kita. Tapi hari ini, seolah nilai-nilai itu justru dikaburkan oleh sistem.

‎Generasi muda melihatnya dan merespons bukan dengan senjata, tapi dengan simbol baru yang mereka yakini lebih jujur dan relevan.

‎Negara Harus Dengar, Bukan Marah

‎Daripada marah, negara seharusnya bertanya:

‎Kenapa mereka tidak percaya lagi sama bendera Merah Putih?

‎Apa yang bikin anak-anak muda merasa lebih terwakili oleh simbol bajak laut fiksi?

‎Kenapa ekspresi simbolik seperti ini justru muncul di hari yang seharusnya sakral?

‎Kemarahan pemerintah tanpa introspeksi hanya akan memperlebar jurang antara rakyat dan negara. Jangan buru-buru mengkriminalisasi kritik ketika justru itu adalah alarm paling jujur dari yang selama ini memilih diam.

‎Merah Putih tetap suci. Tapi kesucian itu hanya bisa dijaga kalau negara juga setia pada rakyatnya.

‎Mungkin yang dikibarkan itu bendera Luffy, tapi pesan di baliknya sangat jelas: kemerdekaan itu untuk rakyat, bukan hanya untuk upacara.***

Posting Komentar untuk "‎Bendera One Piece di Hari Kemerdekaan: Bukan Penghinaan, Tapi Peringatan"