Unesa Masuk 10 Besar Kampus Paling Berprestasi Nasional

jatim.menggapaiasa.com, SURABAYA - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menempati posisi keenam dalam daftar perguruan tinggi paling berprestasi di Indonesia versi Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).

Capaian tersebut didasarkan pada akumulasi raihan medali dan penghargaan mahasiswa dalam kurun waktu 1998 hingga 2025.

Selama periode tersebut, Unesa telah mengumpulkan 333 medali, menjadikannya salah satu institusi pendidikan tinggi dengan kontribusi prestasi terbesar di tingkat nasional.

Peringkat ini mencerminkan solidnya ekosistem akademik dan budaya kompetisi yang terus tumbuh di lingkungan kampus.

Rektor Unesa Prof Nurhasan yang menegaskan bahwa posisi ini adalah hasil kerja keras seluruh unsur kampus, bukan capaian sesaat.

“Ini bukan sekadar angka, tapi cerminan dari dedikasi kolektif. Tentu kami tidak ingin berhenti di sini. Justru capaian ini menjadi pemicu untuk terus melangkah lebih jauh,” kata Prof Hasan, Sabtu (19/7).

Dia menyebut prestasi tersebut harus dijadikan batu loncatan, bukan alasan untuk berpuas diri.

Unesa menargetkan untuk bisa masuk lima besar, bahkan tiga besar kampus paling berprestasi di tanah air.

“Tidak mudah memang, tetapi dengan keseriusan, strategi yang terukur, dan keterlibatan semua pihak, saya yakin itu bisa dicapai secara bertahap,” imbuhnya.

Strategi Sistemik dan Berkelanjutan Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Unesa, Dr. Muhammad Sholeh menuturkan bahwa keberhasilan ini adalah hasil sinergi menyeluruh antar civitas akademika.

“Angka 333 itu bukan hanya jumlah medali, tapi potret budaya kampus yang sehat, produktif, dan kolaboratif,” ujar dosen FIP itu.

Menurutnya, ada beberapa strategi utama yang diterapkan kampus untuk memupuk prestasi mahasiswa di antaranya pemetaan potensi mahasiswa sejak awal masuk kuliah guna mengarahkan mereka ke bidang yang sesuai. Sistem scouting ini mempercepat pembinaan secara terarah.

Unesa juga mengembangkan pendekatan berbasis komunitas dengan memperkuat UKM lintas prodi.

Dukungan dari dosen, alumni, dan mitra eksternal menjadikan lingkungan pengembangan prestasi semakin dinamis dan inovatif.

Tidak hanya itu, kegiatan kemahasiswaan diintegrasikan dalam kurikulum akademik. Mahasiswa dimotivasi untuk menghasilkan karya atau riset terapan yang bernilai akademik dan berdaya guna.

Langkah selanjutnya adalah pembinaan secara bertahap dan berkelanjutan. Mulai dari pelatihan teknis, mentoring, hingga peningkatan kapasitas dosen pembina dilakukan secara konsisten.

“Makin tinggi prestasi, tantangannya juga makin kompleks. Kami terus memperkuat pendampingan, pembinaan, dan jejaring agar mahasiswa punya ruang tumbuh yang maksimal,” pungkas Sholeh. (mcr23/jpnn)