Tentara Israel Diteriaki "Nazi" dan Terancam oleh Warga Yahudi Sendiri: Kekacauan di Tepi Barat

menggapaiasa.com - Sebuah kekacauan yang mengguncang reputasi militer Israel meledak di Tepi Barat ketika tentara IDF justru menjadi sasaran serangan balik brutal dari kelompok ekstremis pemukim Yahudi akhir pekan lalu. Dalam sebuah ironi kelam, para prajurit yang biasanya menghadapi warga Palestina, kini justru harus menghadapi kekerasan dari sesama warga Israel yang menyebut mereka 'Nazi' dan mengancam akan membunuh mereka.
Insiden memanas terjadi Minggu (29/6) malam di Binyamin, kawasan pendudukan Tepi Barat, saat sekelompok pemukim muda, kebanyakan berusia 20-an, menyerbu pos militer IDF.
Mereka menyemprotkan gas merica ke arah tentara, merusak kendaraan militer, dan bahkan mencoba membakar markas keamanan. Seorang tentara dari Batalion 7114 yang melintas di tengah kerusuhan melaporkan mendapat makian dan ancaman mengerikan.
"Hari-hari yang berat. Aku hanya lewat di sana saat demo mulai, tapi langsung diteriaki 'pembunuh', bahkan 'Nazi'. Mereka datang lagi dan lagi. Seperti main kucing-kucingan. Mereka didorong mundur, lalu balik lagi, menyerang dan mengancam nyawa kami,” ujar seorang prajurit tanpa nama kepada media Israel KAN , dikutip Kamis (3/7).
Ini bukan insiden tunggal. Hanya beberapa hari sebelumnya, kerumunan pemukim bertopeng menyerang tentara IDF di dekat Ramallah. Mereka melempar batu, mencekik, dan memukuli pasukan.
Beberapa tentara dan satu perwira dilaporkan mengalami luka ringan. Para penyerang juga mencoba membakar fasilitas milik polisi dan mencoret kata 'Pembalasan' dalam bahasa Ibrani di dinding bangunan.
Total, sebelas orang telah ditangkap terkait gelombang kekerasan ini, termasuk enam orang dalam insiden Binyamin dan lima lainnya atas serangan di Ramallah.
Fenomena kekerasan ini membuat geger kalangan militer Israel sendiri. Para perwira cadangan di Binyamin mengaku belum pernah menyaksikan lonjakan kebencian sebesar ini dari sesama warga Yahudi.
Mereka menerima ancaman pembunuhan, bukan dari musuh asing, melainkan dari tangan yang seharusnya mendukung. Sementara itu, IDF terus menggencarkan operasi penangkapan besar-besaran di berbagai titik di Tepi Barat, termasuk di kamp pengungsi Askar, Hebron, Ramallah, Tubas, dan Dahariya.
Namun krisis internal yang kini menggerogoti tubuh militer Israel justru datang dari sisi yang tak terduga: pemukim garis keras yang kini melabeli tentaranya sendiri sebagai 'pengkhianat' dan 'Nazi'. Kekacauan ini bukan hanya membuka celah dalam kedisiplinan militer, tapi juga menyingkap konflik dalam tubuh masyarakat Israel sendiri, antara ideologi ekstrem dan militer yang selama ini menjadi pilar kekuasaan mereka di wilayah pendudukan.
Posting Komentar untuk "Tentara Israel Diteriaki "Nazi" dan Terancam oleh Warga Yahudi Sendiri: Kekacauan di Tepi Barat"
Posting Komentar