Penculikan Bayangi IDF: Hamas Klaim Serang dan Seret Tentara Israel di Khan Yunis

menggapaiasa.com Ketegangan di Jalur Gaza meningkat tajam setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengindikasikan salah satu tentaranya kemungkinan besar telah diculik oleh militan Hamas.
Menurut laporan yang dikutip dari Yerusalem News, kejadian tersebut terjadi saat satuan teknik tempur tengah melakukan operasi pengungkapan infrastruktur Hamas di Khan Yunis, Gaza selatan.
Dalam pernyataan awal, IDF melaporkan kontak tembak terjadi setelah kelompok bersenjata Hamas keluar dari terowongan bawah tanah dan menyergap kendaraan teknik tempur milik IDF.
Menurut pernyataan resmi militer Israel, para penyerang mencoba menarik paksa Sersan Mayor (Purn) Avraham Azulay, salah satu operator mesin teknik agar keluar dari kendaraannya.
Terjadi perlawanan sengit dari tentara Israel yang disergap, Azulay melaporkan melakukan perlawanan, sehingga militan Hamas melepaskan tembakan.
Namun IDF mengatakan, gagal membalas dengan cepat dengan tembakan balasan, beberapa melukai militan dan menggagalkan upaya pelepasan lanjutan.
Hingga kini nasib tentara yang hilang masih belum diketahui, apakah tentara tersebut terbunuh atau berhasil dibawa oleh Hamas.
Sejauh ini pemerintah Israel telah meluncurkan operasi pencarian besar-besaran di sekitar Khan Yunis dengan dukungan drone, helikopter, dan satuan pasca elite IDF mengeluarkan pernyataan resmi tentang adanya “personel yang hilang dalam kontak.”
“Selama berlangsung kontak operasi, seorang tentara kehilangan dan diduga telah diculik oleh militan Hamas. Penyelidikan masih berlangsung dan operasi pencarian sedang dilakukan,” ungkap juru bicara militer Israel dalam keterangan resmi.
Brigade al-Qassam Klaim Serangan Berhasil
Tak lama setelah insiden penculikan terjadi, Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, mengklaim melalui Telegram mereka berhasil menyerang dan melumpuhkan sekelompok tentara Israel.
Menargetkan tank Merkava dan kendaraan militer lainnya dengan rudal anti-tank Yasin 105.
“Para pejuang kami menduduki posisi musuh di Abasan al-Kabira, timur Khan Yunis, dan berhasil mengambil alih senjata serta mencoba menangkap tentara Israel dalam kondisi hidup.” ujar al-Qassam.
Tidak disebutkan secara eksplisit apakah tentara tersebut berhasil dibawa keluar dari zona pertempuran atau tidak.
Seorang komandan Brigade al-Qassam kepada Al Jazeera menyebut pembunuhan tentara Israel adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk menekan Israel dalam negosiasi pertukaran pertahanan.
"Upaya penculikan mungkin tidak berhasil kali ini, namun operasi-operasi berikutnya akan terus kami lakukan. Kami memiliki tujuan yang jelas: menangkap tentara pendudukan untuk pertukaran yang setimpal," tegasnya.
Israel Alami Trauma Psikologi
Merespons penculikan, Parlemen Israel (Knesset) langsung mengadakan pertemuan darurat pada Kamis pagi (10/7/2025).
Sejumlah anggota oposisi menuding pemerintahan Netanyahu gagal memberikan perlindungan maksimal bagi pasukan IDF yang ditempatkan di Gaza.
Selain dampak politik, kejadian ini juga menggemparkan sisi emosional masyarakat Israel.
Media sosial dipenuhi ungkapan kekhawatiran dari para keluarga tentara dan veteran IDF, sementara pusat-pusat trauma dan dukungan psikologis melaporkan peningkatan tajam permintaan konseling sejak hilangnya kabar tentara itu merebak.
Pakar psikologi militer Dr. Dana Hadar dari Hebrew University menyebut penculikan tentara adalah bentuk “trauma nasional berulang” yang menghidupkan kembali luka masa lalu.
"Penculikan, nyata atau tidak, menimbulkan ketakutan kolektif yang luar biasa. Bagi sebagian warga, ini lebih menghantui daripada serangan roket," ujarnya kepada The Jerusalem Post.
(menggapaiasa.com/Namira)
Posting Komentar untuk "Penculikan Bayangi IDF: Hamas Klaim Serang dan Seret Tentara Israel di Khan Yunis"
Posting Komentar