Lewat Adiwiyata,DLH Nabire Gandeng Sejumlah Sekolah Edukasi Lingkungan Atasi Limbah Plastik

Gambar terkait Lewat Adiwiyata,DLH Nabire Gandeng Sejumlah Sekolah Edukasi Lingkungan Atasi Limbah Plastik (dari Bing)

Laporan Wartawan Tribun-PapuaTengah.com. Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, NABIRE- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nabire fokus memerangi limbah plastik dengan melibatkan sekolah-sekolah di wilayah setempat.

Program ini menargetkan pengembangan kreativitas siswa dan penanaman kesadaran lingkungan sejak dini.

Kepala DLH Kabupaten Nabire, Arfan Natan Palumpun, menjelaskan program yang digalakkan adalah Adiwiyata.

Program ini melibatkan siswa dari tingkat SD, SMP, hingga SMA, tujuan utamanya adalah memberdayakan generasi muda agar mampu menjaga lingkungan dan mengelola sampah dengan baik.

"Beberapa sekolah yang telah bergabung dalam inisiatif ini antara lain SD Santo Petrus Nabire, SMP Antonius Nabire, SMP Al Madina Nabire, SMP Negeri 1 Nabire, SMP YPK Nabire, dan SMA Negeri 3 Nabire,"kata Arfan di Nabire, Papua Tengah, Senin (21/7/2025).

Melalui program ini, kata Arfan, banyak sekolah sudah menunjukkan kemandirian dalam mengelola sampah plastik menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.

SMA Negeri 3 Nabire menjadi contoh nyata keberhasilan.

Para siswa di sekolah tersebut telah berhasil mengolah limbah plastik menjadi kursi sofa.

Bahkan, mereka menciptakan mesin penghitung botol untuk melacak volume sampah botol harian.

"SMA 3 Nabire juga berhasil membuat pupuk kompos dari sampah daun di lingkungan sekolah mereka, yang kemudian digunakan untuk tanaman," terang Arfan.

Tidak hanya tingkat SMA, SMP Al Madinah juga menorehkan prestasi gemilang.

Pada tahun 2023, sekolah ini berhasil meraih juara tingkat nasional dalam kategori sekolah Adiwiyata.

"Ke depan, kami akan memperluas jangkauan program ke lebih banyak sekolah di Nabire," beber Arfan.

Harapannya, budaya menjaga lingkungan dan mengelola sampah dapat tertanam sejak usia dini hingga menghasilkan nilai ekonomi.

Selain itu, DLH Kabupaten Nabire juga berencana mendukung sekolah yang serius mengelola sampah dengan menyediakan mesin pencacah.

Langkah ini diharapkan memotivasi sekolah lain untuk turut berpartisipasi aktif.

Arfan pun menekankan pentingnya pengelolaan sampah.

Ia mengingatkan bahwa sampah plastik membutuhkan waktu 250 tahun untuk terurai.

"Jika tidak dikelola dengan baik, ini akan menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan kelangsungan hidup manusia di Kabupaten Nabire," tutupnya. (*)

Posting Komentar untuk "Lewat Adiwiyata,DLH Nabire Gandeng Sejumlah Sekolah Edukasi Lingkungan Atasi Limbah Plastik"