Komika Gianluigi Komentari Kerusakan Halmahera Timur, Singgung Pengerukan Nikel

menggapaiasa.com - Komika Gianluigi Christoikov ikut berkomentar soal kerusakan alam yang terjadi di Halmahera Timur, Maluku Utara, akibat aktivitas pertambangan nikel.

Gianluigi mengaku geram dengan tindakan perusahaan yang melakukan penambangan, hingga mengabaikan hak penduduk yang tinggal di Halmahera Timur, Maluku Utara.

Dia juga menyayangkan tindakan pembungkaman terhadap warga yang berusaha menyuarakan aspirasi mereka.

"Mereka hanya bersuara demi tanah adat yang telah dicemari, mengapa mereka harus ditahan?" ungkap Gianluigi saat dihubungi awak media, Rabu (23/7).

"Aneh jaman sekarang. Tanah dirampas, alam dirusak, kok warga dibungkam," imbuhnya.

Isu kerusakan alam di Halmahera Timur yang diduga dilakukan oleh PT Position, ramai diperbincangkan di media sosial.

Kabar ini pertama kali mencuat setelah terunggah video kerusakan alam yang mengarah kepada PT Position. 

Gerakan #PTPositionMerusakLingkungan yang digaungkan masyarakat Halmahera Timur pun menjadi viral.

Gerakan tersebut berisi tentang warga Halmahera Timur yang tengah memperjuangkan lingkungan tempat tinggal mereka. 

Sekaligus, seruan agar pemerintah sebagai pemangku otoritas dapat turun tangan dan menindak tegas PT Position atas pengrusakan tanah adat di Halmahera Timur.

PT Position disinyalir telah merusak alam Halmahera Timur dengan kegiatan pertambangan, yang menjadi penyebab kerusakan alam.

Diduga sudah ada banyak keluhan yang diajukan warga sekitar terkait aktivitas perusahaan tersebut sejak 2024, seperti kerusakan alam, pencemaran air, sampai eksploitasi tanah adat.

Hal ini diperkuat dengan temuan tim pemantau lingkungan terkait adanya bukaan lahan liar pada Februari 2025.

Perusahaan tersebut diduga dilakukan tanpa persetujuan dari warga sekitar, mengingat lahan yang digarap merupakan tanah adat.

Dari hasil temuan juga diduga didapati kerusakan alam akibat pengerukan tambang nikel yang mengakibatkan hilangnya tanah subur di Halmahera Timur.

Tak hanya itu, warga yang berupaya protes diduga dihadang dan dipaksa mundur oleh aparat bersenjata. 

Warga sekitar menyayangkan tindakan tersebut, karena mereka harus kehilangan mata pencaharian, dan tanah subur yang harusnya dapat diwariskan ke generasi selanjutnya. (mcr31/jpnn)