Kenali Tanda Anak Kelelahan Les dan Kapan Saatnya Dievaluasi

menggapaiasa.comTerlalu padat mengikuti les bisa membuat anak mengalami kelelahan, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara psikologis. Menurut psikolog klinis Firesta Farizha, salah satu tanda paling umum adalah hilangnya minat anak pada berbagai kegiatan, termasuk les yang sebelumnya ia nikmati.
“Perubahan mood dan respons emosi bisa jadi alarm. Anak jadi mudah marah, gampang menangis, atau terlihat lebih sensitif,” ujar Firesta. Selain itu, beberapa anak menunjukkan perubahan perilaku, bisa menjadi lebih meledak-ledak atau justru lebih diam dan tertutup.
Bila mulai tampak tanda-tanda dibatas, orang tua sebaiknya melakukan evaluasi. Evaluasi berkala ini penting agar anak tetap mendapatkan pengalaman positif dari kegiatan luar sekolah, bukan tekanan yang membebani. Bagaimana caranya?
"Perhatikan antusiasme anak saat mengikuti les. Apakah masih bersemangat? Masih suka cerita hal-hal baru setelah les? Itu bisa jadi indikator sederhana bahwa kegiatan tersebut masih menyenangkan dan bermanfaat,” jelasnya.
Sebaliknya, jika anak mulai menolak berangkat, terlihat lelah secara emosional, dan tidak menunjukkan perkembangan positif, orang tua sebaiknya melakukan evaluasi. “Kalau sudah begitu, artinya perlu dipikirkan kembali apakah perlu dilanjut, dikurangi, atau bahkan distop," tambah Firesta.
Agar tidak buru-buru memutuskan, ia menyarankan masa coba minimal tiga bulan sebelum memutuskan untuk melanjutkan atau menghentikan les.
Posting Komentar untuk "Kenali Tanda Anak Kelelahan Les dan Kapan Saatnya Dievaluasi"
Posting Komentar