Fakta Terkini Konflik Iran vs Israel: Perang di Dunia Siber, Israel Diserang Bertubi-tubi
menggapaiasa.com – Ada fakta menarik terbaru dibalik konflik Iran vs Israel yang berlangsung selama 12 hari. Di dunia nyata, bagaimana media menayangkan gelombang serangan rudal Iran yang mampu menembus sistem pertahanan udara Israel Iron Dome dan memporakporandakan sejumlah fasilitas penting di Israel.
Namun fakta yang menarik dibalik konflik Iran vs Israel bahwa pertempuran juga terjadi di zona siber. Menurut laporan NSFOCUS Fuying Lab, perang siber juga mengalami lonjakan bersamaan dengan terjadinya konflik Iran vs Israel. Perang siber terjadi antara kelompok hacker pro Iran melawan kelompok hacker pro Israel.
Dari laporan memperlihatkan, bagaimana siber-siber sejumlah instansi penting milik Israel menjadi sasaran gempuran sejumlah pasukan hacker dari berbagai negara. Hal yang menarik, di antara pasukan yang melakukan gempuran ke negeri zionis Israel adalah pasukan hacker dari Indonesia.
Hal ini kembali mengingatkan pada tahun 2023 bagaimana para hacker dari Indonesia membuat Israel kelabakan saat tentara ionis Israel tak henti-hentinya memperlihatkan kebiadaban di tanah Palestina. Bahkan, ketika itu gempuran para hacker Indonesia menjadi laporan utama di laman Arab News.
Karma Israel di Zona Siber
Saat zionis Israel memulai konflik ktika IDF meluncurkan operasi militer pada 13 Juni 2025 dalam skala besar ke berbagai fasilitas nuklir di Iran, rupanya operasi militer di udara diawali dengan serangan siber oleh kelompok hacker pro-Israel yang menamakan diri Predatory Sparrow.
Mereka melakukan serangan siber terhadap fasilitas-fasilitas penting di Iran seperti Bank Sepah Iran.
Seranga siber Predatory Sparrow kemudian memicu serangan balik oleh kelompok hacker pro-Iran dan itu memicu terjadinya perang di zona siber dan frekuensinya mengalami lonjakan selama konflik Iran vs Israel berlangsung 12 hari, sebelum akhirnya mereka menyepapakati gencata senjata.
Pada 10 Juni 2025 atau 3 hari sebelum IDF meluncurkan operasi militer besar-besaran terhadap fasilitas nuklir Iran, menjadi puncak serangan siber yang dilakukan kelompok pro-Israel.
Sasaran serangan kelompok ini adalah fasilitas-fasilitas penting di Iran seperti layanan keuangan, sektor produksi media, serta sektor internet dan telekomunikasi.
Apakah serangan kelompok hacker pro Israel sebelum operasi militer Israel pada 13 Juni 2025, merupakan bagian dari strategi? Hal ini belum terkonfirmasi.
Namun, hal itu memicu serangan balik oleh kelompok hacker dari berbagai negara terhadap sejumlah fasilitas penting Israel. Puncak serangan pro Iran tu terjadi pada 16 Juni 2025.
Sasaran serangan balik oleh kelompok hacker pro Iran sebagian besar terkonsentrasi di pemerintahan dan sektor publik Israel, pertahanan nasional, kedirgantaraan, pendidikan, dan industri lainnya.
Laporan NSFOCUS Fuying Lab, selama konflik Iran vs Israel, serangan hacker melonjak sekitr 37 persen dimana serangan kelompok pro Iran lebih massif dibanding sebaliknya.
Menurut laporan, hingga saat ini, terdapat sekitar 170 kelompok peretas yang menyerang Israel, dengan sekitar 1.345 serangan siber terhadap Israel, termasuk sekitar 447 serangan siber yang dilancarkan terhadap Israel setelah konflik pecah.
Sedangkan jumlah kelompok peretas yang menyerang Iran mencapai sekitar 55, dan jumlah serangan siber terhadap Iran mencapai sekitar 155, di mana sekitar 20 dilancarkan terhadap Iran setelah konflik pecah.
5 Fasilitas Israel yang Jadi Sasaran Utama
Hal yang menarik, di antara 10 kelompok hacker pro Iran yang gencar melakukan serangan terhadap fasilitas-fasilitas Israel kemungkinan berasal dari Indonesia, yakni Garuda Error System.
Apakah situs ini merupakan situs maskapai Garuda Indonesia yang pernah diretas pada tahun 2013?
Namun dari data yang dikeluarkan NSFOCUS Fuying Lab, saat konflik Iran vs Israel serangan hacker pro Israel ke Iran mengalami penurunan. Sebaliknya, serangan pro-Iran melonjak tajam dimana puncaknya terjadi pada 16 Juni 2025.
Pada hari itu, kelompok hacker pro Iran melakukan serangan sebanyak 63 kali, dimana dari 10 kelompok hacker yang paling aktif melakukan serangan terhadap Israel ada 3 kelompok yang paling aktif melakukan serangan yakni kelompok “Mr. Hamza”, TEAM FEARLESS”, dan “Arab Ghost”.
Adapun sasaran utama fasilitas Israel adalah 5 sektor teratas yakni pemerintahan dan sektor publik, pertahanan dan kedirgantaraan, layanan internet dan teknologi informasi, sektor jaringan dan telekomunikasi, serta lembaga pendidikan.
Belum ada kabar terbaru apakah selama gencata senjata perang siber masih terjadi. Namun dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, di zona siber, Israel selalu digempur habis-habisan oleh kelompok hacker dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia. ***
Posting Komentar untuk "Fakta Terkini Konflik Iran vs Israel: Perang di Dunia Siber, Israel Diserang Bertubi-tubi"
Posting Komentar