Empat Ledakan Beruntun,Detail Penyergapan Al Qassam Berujung 19 Tentara Israel Tewas dan Terkapar
Detail Penyergapan Al Qassam Berujung 19 Tentara Israel Tewas dan Terkapar: Empat Ledakan Beruntun
menggapaiasa.com Lima tentara Israel tewas dan 14 lainnya terluka dalam ledakan bom pinggir jalan di Beit Hanoun, Gaza utara, Senin malam, militer Israel (IDF) mengumumkan Selasa (8/7/2025).
Menurut penyelidikan awal oleh Pasukan IDF dari divisi infanteri tersebut sedang berpatroli dan tidak berada di dalam kendaraan lapis baja ketika mereka terkena alat peledak tak lama setelah pukul 10 malam pada hari Senin.
Selama upaya selanjutnya untuk mengevakuasi korban, pasukan dilaporkan mendapat tembakan di area tersebut.
Pihak Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas merinci peristiwa itu terjadi Senin malam ketika pejuang perlawanan meledakkan alat peledak di kendaraan lapis baja yang membawa tentara IDF.
Mereka kemudian menargetkan lapis baja dengan amunisi dengan rudal anti-tank saat sedang dipersiapkan di Beit Hanoun.
Media Israel melaporkan bahwa penyergapan itu direncanakan dengan matang, dengan alat peledak pertama menargetkan sebuah tank, alat peledak kedua menargetkan pasukan penyelamat, dan alat peledak ketiga menargetkan pasukan penyelamat tambahan berikutnya.
"Alat peledak keempat dan tembakan senjata ringan kemudian menargetkan semua yang terluka pada awal serangan," kata lansiran Khaberni, Selasa.
Dua korban luka tercatat dalam kondisi serius.
Para prajurit IDF yang tewas tersebut diidentifikasi sebagai:
Sersan Staf Meir Shimon Amar, 20
Sersan Moshe Nissim Frech, 20
Sersan Staf Noam Aharon Musgadian, 20
Sersan Mayor Benyamin Asulin, 28
Sersan Staf Moshe Shmuel Noll, 21
Kelima prajurit tersebut bertugas di Batalyon Netzah Yehuda dari Brigade Kfir, yang terlibat dalam operasi di Beit Hanoun.
Sudah Ratusan IDF Tewas
Kematian mereka menambah jumlah total personel militer Israel yang tewas dalam operasi darat di Gaza sejak akhir Oktober 2023 menjadi lebih dari 440 jiwa, merujuk pernyataan resmi.
Jumlah ini diperkirakan lebih banyak lagi merujuk pada ketidakterbukaan IDF terkait jumlah korban dari militernya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyesalkan "pagi yang sulit" saat ia mengunjungi Washington untuk berunding dengan Presiden AS Donald Trump, yang mendesak gencatan senjata dalam perang yang telah berlangsung lebih dari 21 bulan.
"Seluruh Israel menundukkan kepala dan berduka atas gugurnya prajurit heroik kita, yang mempertaruhkan nyawa mereka dalam pertempuran untuk mengalahkan Hamas dan membebaskan semua sandera kita," tulis Netanyahu di X.
Kelima tentara yang berusia antara 20 dan 28 tahun itu "jatuh saat pertempuran di Jalur Gaza utara", kata militer "Israel".
"Berita yang tak tertahankan tentang gugurnya lima putra heroik di Gaza -- sebagian besar dari mereka adalah pejuang batalyon ultra-Ortodoks 'Netzach Yehuda' -- menusuk hati," tulis Presiden Isaac Herzog di X.
"Demi para pejuang, demi keluarga mereka, demi para sandera, demi Negara Israel: perang ini harus diakhiri," tulis pemimpin oposisi Yair Lapid.
Sumpah Abu Obaida
Abu Obaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, bersumpah untuk memberikan kerugian lebih lanjut kepada pasukan "Israel" di Gaza dan memperingatkan terhadap kehadiran mereka yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
Pernyataan tersebut muncul setelah operasi baru-baru ini di mana sebuah bom pinggir jalan diledakkan oleh Hamas dan mengakibatkan tewasnya lima tentara “Israel” dan melukai belasan orang lainnya sejauh ini.
"Operasi Beit Hanoun merupakan pukulan tambahan yang dilakukan oleh mujahidin kita yang gagah berani terhadap prestise tentara pendudukan 'Israel' yang lemah dan unit-unitnya yang paling kriminal di wilayah yang dianggap aman oleh pendudukan setelah tidak melewatkan satu pun peluang," kata Abu Obaida.
Ia juga memperingatkan tentang meningkatnya "perang gesekan" terhadap pasukan "Israel":
"Perang yang dilancarkan oleh para pejuang kita dengan musuh dari utara Jalur Gaza hingga selatannya akan menimbulkan kerugian tambahan setiap hari. Dan meskipun baru-baru ini berhasil menyelamatkan tentaranya dari neraka secara ajaib; mungkin saja gagal melakukannya nanti, yang akan mengakibatkan lebih banyak tahanan jatuh ke tangan kita."
"Keteguhan hati rakyat kita dan keberanian para pejuang perlawanan yang gagah berani adalah satu-satunya yang menciptakan persamaan dan menentukan ciri-ciri tahap berikutnya. Dan keputusan paling bodoh yang dapat diambil Netanyahu adalah tetap mempertahankan pasukannya di dalam Jalur Gaza," pungkasnya dalam sebuah pernyataan di saluran Telegram resminya.
(oln/khbrn/rntv/*)
Posting Komentar untuk "Empat Ledakan Beruntun,Detail Penyergapan Al Qassam Berujung 19 Tentara Israel Tewas dan Terkapar"
Posting Komentar