Catat, Frekuensi Normal Buang Air Kecil dalam Sehari

menggapaiasa.com, Jakarta - Beberapa faktor dapat mempengaruhi seberapa sering seseorang buang air kecil sepanjang hari. Konsumsi obat-obatan, suplemen, makanan dan minuman dapat berperan, begitu pula kondisi medis tertentu. Usia dan ukuran kandung kemih juga turut berpengaruh.
Menurut Medicalnewstoday.com, komunitas media menggunakan istilah “frekuensi buang air kecil” untuk menggambarkan seberapa sering seseorang buang air kecil. Dikutip dari Bladderandbowel.org, jika seseorang perlu buang air kecil sangat sering, lebih dari tujuh kali sehari dengan minum sekitar 2 liter cairan, kemungkinan terdapat masalah frekuensi.
Masalah pada frekuensi dapat disebabkan oleh kandung kemih yang terlalu aktif. Kandung kemih mungkin berkontraksi meskipun tidak perlu jika kandung kemih hanya berisi sedikit urine, atau terlalu sensitif. Kondisi ini dapat membuat seseorang merasa perlu buang air kecil lebih sering.
Frekuensi Buang Air Kecil yang Sehat
Kebanyakan orang buang air kecil 6 atau 7 kali setiap 24 jam. Buang air kecil antara 4 dan 10 kali sehari dapat dianggap sehat jika frekuensinya tidak mengganggu kualitas hidup seseorang.
Frekuensi buang air kecil dapat berubah seiring waktu. Perubahan hormonal dan tekanan pada kandung kemih selama kehamilan juga dapat meningkatkan produksi urine. Frekuensi buang air kecil yang tinggi ini dapat berlanjut hingga 8 minggu setelah melahirkan.
Gejala Masalah Frekuensi Buang Air Kecil
Buang air kecil terlalu jarang atau terlalu sering dapat mengindikasikan kondisi yang mendasarinya, terutama jika disertai gejala-gejala berikut:
- Nyeri punggung
- Darah dalam urine
- Urine keruh
- Kesulitan buang air kecil
- Demam
- Tidak dapat menahan buang air kecil
- Nyeri saat buang air kecil
- Urine berbau menyengat
Segera konsultasi dengan dokter jika merasakan perubahan drastis pada frekuensi atau keluaran urine, meskipun masih dalam kisaran normal.
Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Buang Air Kecil
Frekuensi buang air kecil dapat bergantung pada faktor-faktor seperti usia, ukuran kandung kemih, asupan cairan, serta asupan alkohol dan kafein. Penggunaan obat-obatan dan suplemen tertentu juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi frekuensi buang air kecil.
Kondisi medis seperti diabetes dan infeksi saluran kemih juga turut berpengaruh.
Beberapa kondisi media yang menjadi faktor frekuensi buang air kecil antara lain:
1. ISK
Infeksi Saluran Kencing dapat menyebabkan sering buang air kecil, urgensi buang air kecil, sensasi terbakar atau nyeri saat buang air kecil, dan nyeri punggung. Pengobatan antibiotik mungkin diperlukan, terutama jika seseorang mengalami demam atau sedang hamil.
2. Kandung kemih yang terlalu aktif
Banyak kondisi yang dapat menyebabkan kandung kemih yang terlalu aktif, termasuk infeksi, obesitas, ketidakseimbangan hormon, dan kerusakan saraf. Sebagian besar kasus mudah diobati.
3. Sistitis interstisial
Kondisi jangka panjang ini dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan ISK. Belum diketahui penyebab pasti sistitis interstisial.
4. Diabetes
Diabetes yang tidak terdiagnosis atau tidak diobati dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi, yang dapat menyebabkan sering buang air kecil.
5. Kadar kalsium darah
Kalsium rendah (hipokalsemia) atau kalsium tinggi (hiperkalsemia) dapat memengaruhi fungsi ginjal dan produksi urin.
6. Anemia sel sabit
Bentuk anemia bawaan ini dapat memengaruhi ginjal dan konsentrasi urin. Hal ini menyebabkan beberapa orang buang air kecil lebih sering.
7. Masalah prostat
Pembesaran prostat dapat menyebabkan seseorang lebih jarang buang air kecil. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan karena prostat membesar dan menghalangi aliran urin.
8. Kelemahan dasar panggul
Seiring otot panggul kehilangan kekuatan, seseorang mungkin buang air kecil lebih sering. Hal ini dapat disebabkan oleh melahirkan atau penuaan.
Posting Komentar untuk "Catat, Frekuensi Normal Buang Air Kecil dalam Sehari"
Posting Komentar