Bukan Cuma Genetik,Ini Faktor Risiko Kaki Pengkor pada Bayi Baru Lahir
Laporan Wartawan menggapaiasa.com, Aisyah Nursyamsi
menggapaiasa.com, JAKARTA – Banyak orang tua yang bertanya-tanya, mengapa bayi mereka bisa lahir dengan kaki yang tampak terpelintir ke dalam?
Kondisi ini dikenal dengan istilah medis congenital talipes equinovarus atau lebih umum disebut kaki pengkor (clubfoot).
Meskipun penyebab pastinya belum diketahui secara pasti, dr. Patar Parmonangan Oppusunggu, Sp.OT (K), dari Eka Hospital BSD menyebut faktor genetik berperan besar.
“Kebanyakan kasus clubfoot terjadi dengan sendirinya begitu anak dilahirkan. Penyebab utamanya adalah genetik,” jelasnya pada keterangan resmi, Selasa (22/7/2025).
Artinya, jika dalam satu keluarga pernah ada yang mengalami kaki pengkor, risiko anak berikutnya mengalaminya jadi lebih tinggi.
Namun bukan hanya faktor keturunan, kondisi saat kehamilan juga bisa meningkatkan kemungkinan bayi lahir dengan clubfoot.
Beberapa faktor risiko lainnya antara lain:
* Jumlah air ketuban yang terlalu sedikit saat kehamilan.
* Infeksi virus, misalnya virus Zika.
* Paparan asap rokok atau konsumsi alkohol saat hamil.
Tak hanya itu, data menunjukkan bahwa anak laki-laki lebih berisiko mengalami clubfoot dibandingkan bayi perempuan.
“Selain itu, kaki pengkor juga lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan bayi perempuan,” tambah dr. Patar.
Karena tidak bisa sembuh sendiri, diagnosis dan penanganan sejak dini sangat krusial.
Bila tidak ditangani dengan baik, clubfoot dapat menimbulkan sejumlah komplikasi seperti kesulitan berjalan, kaki lecet atau luka, infeksi, hingga masalah psikologis akibat bentuk kaki yang tidak umum.
Untuk itu, penting bagi orang tua yang anaknya terdiagnosis clubfoot agar segera berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi anak.
Dengan penanganan yang tepat dan konsisten, kondisi kaki anak bisa diperbaiki tanpa harus melalui operasi.
Posting Komentar untuk "Bukan Cuma Genetik,Ini Faktor Risiko Kaki Pengkor pada Bayi Baru Lahir"
Posting Komentar