Alasan Mengapa Senjata Kimia Dilarang

menggapaiasa.com, Jakarta - Penggunaan senjata kimia dalam konflik bersenjata menjadi isu penting dalam hukum internasional. Sejak dipergunakan senjata kimia menimbulkan kepedihan yang luar biasa baik secara fisik maupun psikologis.

Salah satu peristiwa yang membekas dalam sejarah adalah penggunaan gas beracun selama Perang Dunia I yang menyebabkan jutaan korban di kalangan militer maupun sipil. Dampaknya yang mengerikan mendorong masyarakat internasional untuk menolak penggunaannya dan menyusun berbagai perjanjian hukum untuk melarang senjata tersebut.

Baru-baru ini, badan intelijen Jerman dan Belanda menemukan penggunaan senjata kimia di Ukraina. Kedua badan intelijen tersebut menuding Rusia telah memakai senjata kimia. Seperti dikutip dari Anadolu, pada Jumat, 4 Juli 2025, badan intelijen ini menyebutkan, penggunaan zat kimia oleh Rusia kini tak hanya terbatas pada gas air mata tetapi juga mencakup kloropikrin, zat beracun yang bisa mematikan jika terpapar dalam ruang tertutup.

Protokol Jenewa 1925 secara khusus melarang penggunaan gas beracun dan senjata biologis dalam peperangan. Kemudian, Konvensi Senjata Kimia (Chemical Weapons Convention/CWC) tahun 1993 memperkuat larangan tersebut dengan mencakup aspek produksi, penyimpanan dan pemusnahan seluruh senjata kimia. Konvensi ini mulai berlaku pada 1997 dan telah diratifikasi oleh 193 negara. Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) bertugas memastikan kepatuhan terhadap konvensi tersebut.

Beberapa alasan utama menjadi dasar pelarangan senjata kimia secara global. Pertama, dampak kemanusiaannya sangat besar. Senjata ini menyebabkan luka berat, kerusakan organ dalam, cacat seumur hidup, dan kematian menyakitkan. Efeknya juga tak pandang bulu baik tentara maupun warga sipil bisa menjadi korban, termasuk anak-anak dan perempuan. Selain itu, korban selamat kerap mengalami trauma mental jangka panjang.

Kedua, senjata kimia tidak dapat dikendalikan secara presisi. Penyebarannya melalui udara, tanah, atau air membuatnya berisiko meluas ke daerah yang tidak terlibat konflik. Angin atau hujan dapat membawa zat kimia ke wilayah tak terduga, termasuk ke negara lain. Ketidakmampuan mengendalikan sebarannya menambah tingkat bahayanya.

Ketiga, penggunaannya merusak lingkungan secara serius. Tanah dan air bisa terkontaminasi, ekosistem hancur, dan kerusakan bisa bertahan selama bertahun-tahun setelah perang selesai. Hal ini membuat senjata kimia bukan hanya ancaman terhadap manusia, tetapi juga terhadap keberlanjutan lingkungan hidup.

Keempat, penggunaannya bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum humaniter internasional. Hukum ini menegaskan bahwa senjata perang tidak boleh menyebabkan penderitaan yang tidak perlu, dan harus membedakan antara kombatan dan non-kombatan. Senjata kimia melanggar kedua prinsip tersebut karena penggunaannya seringkali tanpa tujuan militer yang sah dan menyasar populasi sipil.

Meskipun telah dilarang, kenyataannya senjata kimia masih digunakan di sejumlah konflik, seperti di Suriah dan Ukraina. PBB dan OPCW terus melakukan penyelidikan, verifikasi, serta mendesak pemusnahan senjata kimia yang masih tersisa di beberapa negara.

Posting Komentar untuk "Alasan Mengapa Senjata Kimia Dilarang"