Kementerian Ekonomi Kreatif dan NMAA Kolaborasi Bangun Industri Modifikasi Otomotif

PIKIRAN RAKYAT BMR — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkuat komitmennya dalam membangun ekosistem industri modifikasi dan aftermarket otomotif dengan menjalin kemitraan resmi bersama National Modificator & Aftermarket Association (NMAA).

Sementara itu, menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Riefky Harsya, menyatakan bahwa kerja sama ini sejalan dengan visi Kemenparekraf untuk memajukan ekonomi kreatif yang inklusif, berkelanjutan, dan kompetitif di tingkat global.

"Industri kreatif, termasuk sektor modifikasi otomotif, memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kolaborasi dengan NMAA diharapkan dapat memperluas dampak positifnya,” ujar Riefky dalam pernyataan resminya, Jumat (20/06).

Melalui sinergi ini, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), memperluas pangsa pasar, serta memperkuat ekosistem modifikasi di Indonesia.

Sebagai bentuk dukungan, Kemenparekraf juga menetapkan Indonesia Modification & Lifestyle Expo (IMX) yang digagas NMAA sebagai acuan resmi dalam industri kreatif otomotif.

Adapun penetapan ini juga semakin mengukuhkan IMX sebagai wadah utama dalam memamerkan karya modifikasi terbaik Indonesia sekaligus mendorong industri kreatif otomotif menuju pasar internasional.

Sementara itu, Andre Mulyadi, perwakilan NMAA, juga menyambut baik pengakuan dari Kemenparekraf.

Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa industri modifikasi bukan sekadar hobi, melainkan bagian dari ekonomi kreatif yang memiliki potensi besar.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan ini. Dukungan ini akan memacu inovasi, menciptakan lapangan kerja, dan semakin memperkenalkan Indonesia di kancah global,” ujar Andre.

Ke depan, NMAA dan Kemenparekraf akan menjalankan berbagai program kolaboratif, termasuk promosi bersama di pasar internasional, pengembangan acara, serta platform digital untuk mendukung pertumbuhan industri modifikasi lokal.

"Dengan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri, Indonesia berpotensi menjadi pusat industri modifikasi dan aftermarket terkemuka di Asia Tenggara," ucap Andre.***