Jokowi's Calm Before the Storm: Siapa Pendukung Utamanya di Pilpres 2029? Indikator Politik Tetap Kuat di 72%
menggapaiasa.com Pengaruh mantan presiden Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2029 masih tinggi, yaitu di angka 72 persen.
Menurut Indikator Politik, padahal Jokowi setiap hari difitnah dan di-downgrade.
"Beberapa waktu lalu saya punya hasil survei, tetapi tidak dirilis ya, itu 72 persen masih suka dengan Jokowi,"ujar Burhanuddin Muhtadi dalam video yang diunggah akun X @sarah_pndjtn, dikutip Kamis (19/6/2025).
"Itu jumlah yang masih cukup besar,"pungkasnya.
Burhanuddin Muhtadi tak memungkiri, ada penurunan dibanding semasa Jokowi baru selesai menjabat sebagai presiden artinya itu masih jumlah yang cukup besar.
Jokowi dan Prabowo ini karakternya beda ya. Jokowi itu lebih suka hal-hal domistik.
"Sedangkan Prabowo lebih suka dengan geopolitik,"ujar Muhtadi.
Jokowi Dukung Prabowo di Pilpres 2029
Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah memberikan pernyataan akan terus mendukung Presiden Prabowo Subianto jika maju lagi di Pilpres 2029.
"Oh sangat bagus, he-he-he (Prabowo maju Pilpres 2029). (Mendukung penuh) Mendukung penuh," tegas Jokowi kepada wartawan di kediamannya, Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (14/2/2025).
Mantan Wali Kota Solo itu menyebut bahwa Prabowo merupakan sosok yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat serta mempunyai visi ekonomi dan politik.
"Memiliki leadership yang kuat, memiliki visi politik, visi ekonomi, visi sosial, visi pertahanan, dan lain-lain, saya melihatnya sangat bagus,"ujarnya.
Gerindra Minta Prabowo Maju di Pilpres 2029
Diberitakan sebelumnya, Partai Gerindra secara langsung meminta Prabowo Subianto agar maju lagi sebagai capres pada tahun 2029.
Hal itu disampaikan langsung Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, saat berlangsungnya Kongres Luar Biasa (KLB) Gerindra, Kamis (13/2/2025) lalu.
Namun, Prabowo meminta waktu untuk menyelesaikan tugasnya sebagai presiden.
Prabowo juga menengaskan, ia siap maju di Pilpres 2029 jika program-programnya di periode 2024-2029 ini didukung oleh semua pihak.
Prabowo meminta waktu untuk menyelesaikan tugasnya sebagai presiden dan memenuhi janji kepada rakyat.
Diusulkan Maju jadi Ketum PSI, Jokowi: Ada Dukungan tapi Kurang
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) juga didorong agar mendaftar sebagai calon Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Diketahui, awalnya PSI membuka pendaftaran bakal calon ketua umum mulai 13-18 Juni 2025.
Namun, proses pendaftaran diperpanjang hingga 23 Juli 2023.
Sementara itu, Jokowi diketahui sudah tidak berpartai sejak dipecat oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Pemecatan Jokowi dari keanggotaan PDI-P tertuang dalam dalam Surat Keputusan (SK) nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024 yang ditetapkan pada 14 Desember 2024 dan ditandatangani oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto.
Hingga Kamis, 19 Juni 2025 pagi, Jokowi belum mendaftar sebagai calon ketua umum (caketum) PSI ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI.
Namun, PSI sepertinya memang menunggu Jokowi mendaftar sebagai caketum.
Sebagaimana disampaikan Juru Bicara PSI sekaligus Sekretaris Steering Committee Kongres, Beny Papa.
“Tapi prosesnya bahwa proses ini makin mengerucut dan sekali lagi bahwa siapa pun yang mendaftar, apakah Pak Jokowi berkenan untuk mendaftar nanti, ya kita tunggu,” kata Beny.
“Seperti yang teman-teman dengar selama ini kan bahwa ada info Pak Jokowi yang akan terlibat dalam proses Pemilihan Ketua Umum, mendaftar. Ya kita akan tunggu apakah itu benar atau tidak,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Jokowi mengatakan, belum mendapat dukungan yang cukup dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI.
Meskipun, dia mengakui bahwa sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah DPW dan DPD PSI.
"Ya, saya belum turun ke bawah, dukungan dari DPW. DPW di provinsi, kemudian DPD di Kabupaten atau Kota juga. Satu dua (dukungan) sudah ada tapi belum cukup," kata Jokowi di Solo, Jawa Tengah pada Jumat, 13 Juni 2025.
Menurut Jokowi, dukungan tersebut penting karena proses pemilihan Ketum PSI dilakukan secara daring.
“Melihat dukungan dari bawah seperti apa. Karena nanti itu voting online. Platform-nya kan voting online. Jadi memang betul-betul harus dihitung benar. Harus berhitung betul,” ujar Jokowi.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni menyebut bahwa Jokowi masih terus mengkalkulasi untuk maju atau tidak dalam bursa calon ketua umum.
"Ya, saya tanya tadi, bapak gimana? Kok kemarin bicara mau daftar menjadi Ketum PSI. Bapak katakan, ya saya sedang terus mengkalkulasi. Jadi belum ada jawaban dari beliau," ujar Raja Juli usai bertemu Jokowi pada Senin, 26 Mei 2025.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Posting Komentar untuk "Jokowi's Calm Before the Storm: Siapa Pendukung Utamanya di Pilpres 2029? Indikator Politik Tetap Kuat di 72%"
Posting Komentar