IHSG Terdampak Geopolitik Timur Tengah, Melemah di Penutup Pekan

PIKIRAN RAKYAT - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakhiri perdagangan Jumat sore, 20 Juni 2025 dengan koreksi, dipicu oleh ketegangan geopolitik yang memanas di Timur Tengah.

Diketahui bahwa pada sore ini, IHSG ditutup dengan mengalami pelemahan sebesar 61,50 poin atau 0,88 persen, berakhir pada posisi 6.907,14. Sementara itu, indeks unggulan LQ45 juga tergerus 9,88 poin atau 1,28 persen, menetap di level 764,93.

"Kekhawatiran terhadap ketidakpastian ekonomi dan eskalasi ketegangan geopolitik masih menjadi sentimen negatif utama,” terang Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, yang merespon pelemahan IHSG di akhir pekan ini, dilansir menggapaiasa.com dari Antara, Jumat, 20 Juni 2025.

Dari kancah internasional, kecemasan akan potensi keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam konflik antara Iran dan Israel telah menjadi faktor pemicu pelemahan sepanjang pekan ini.

Namun, kekhawatiran tersebut sedikit mereda setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan menunda keputusan mengenai intervensi militer ke Iran selama dua pekan. Trump berencana menggunakan waktu tersebut untuk mempertimbangkan keputusan penting lainnya, termasuk negosiasi tarif dan harapan bahwa Iran akan bersedia kembali ke meja perundingan.

Di sisi lain, dari kawasan Asia, Bank Sentral China (PBoC) memilih untuk mempertahankan suku bunga acuannya. Loan Prime Rate 1 tahun tetap pada 3 persen, dan Loan Prime Rate 5 tahun di 3,5 persen.

Keputusan ini selaras dengan langkah kehati-hatian yang diambil oleh The Fed dan Bank of England (BoE) dalam menurunkan suku bunga, di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global.

Setelah dibuka dengan mengalami pelemahan, IHSG terus berada di level zona merah hingga perdagangan saham sesi pertama ditutup. Tren negatif ini pun terus berlanjut hingga sesi kedua ditutup pada pukul 15.50 WIB, dengan IHSG yang tak mampu beranjak dari teritori pelemahan.

Fluktuasi IHSG di Berbagai Sektor

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, hanya dua sektor yang menunjukkan penguatan, yakni dari sektor transportasi dan logistik yang memimpin dengan kenaikan 1,48 persen, diikuti oleh sektor teknologi yang naik 0,20 persen.

Sebaliknya, sembilan sektor lainnya mengalami koreksi. Sektor barang baku menjadi yang paling tergerus dengan penurunan 0,98 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan energi yang masing-masing turun 0,88 persen dan 0,79 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain SSTM, PTMR, AGAR, APEX, dan FOLK. Sedangkan, dari saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah MBSS, JATI, OBAT, IOTF, dan FILM.

Volume perdagangan saham hari ini mencapai 1.197.173 kali transaksi, dengan total 35,49 miliar lembar saham diperdagangkan senilai Rp22,69 triliun. Tercatat ada 231 saham menguat, 386 saham melemah, dan 190 saham tidak bergerak nilainya.

Di pasar regional Asia pada sore ini, indeks Nikkei melemah 80,84 poin atau 0,21 persen ke 38.407,50. Sedangkan indeks Hang Seng menguat 292,74 poin atau 1,26 persen ke 23.530,48.

Indeks Shanghai juga mengalami penurunan yang tipis, sebesar 2,21 poin atau 0,07 persen ke 3.359,78, dan indeks Strait Times juga melemah 10,75 poin atau 0,28 persen ke 3.883,64.***

Posting Komentar untuk "IHSG Terdampak Geopolitik Timur Tengah, Melemah di Penutup Pekan"