Tanya Jawab Tentang Asuransi Makanan Bergizi Gratis: Pandangan Ahli
menggapaiasa.com.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bersama dengan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) serta Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), sedang menyusun rancangan untuk memberikan perlindungan asuransi kepada para peserta dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasikan oleh pemerintah. Program ini direncanakan segera dilaunching.
Pakar asuransi bernama Irvan Rahardjo mengatakan bahwa ide tersebut mungkin dapat dijalankan dengan baik, selama mereka merancangnya sesuai dengan sifat resikonya dan pastikan itu tidak memberi beban pada orang yang mendapat manfaat darinya.
"Jenis asuransi semacam ini masih belum populer di Indonesia. Oleh karena itu, lebih baik jika premi untuk jenis asuransi tersebut tidak ditambahkan pada biaya kepesertaan MBG. Lagipula, manfaat dari program MBG saja telah cukup terbatas. Kami harus memastikan bahwa tambahan biaya asuransi tidak malah merugikan mutu pangan yang akan dipersiapkan," ungkap Irvan saat berbicara dengan menggapaiasa.com.co.id, Selasa (20/5).
Dia menyebutkan bahwa penghitungan premi serta rancangan cakupan perlindungan harus dirumuskan dengan saksama.
Perlu dilakukan penilaian komprehensif atas kemungkinan ancaman yang ada di semua tahapan implementasi program, termasuk pembelian bahan mentah, pemrosesan produk makanan, sampai pendistribusian kepada penerima manfaat.
"Jika tidak ada analisis risiko yang menyeluruh, produk asuransi ini mungkin akan kehilangan fokus atau justru meningkatkan bebannya secara Administrasi yang bertentangan dengan tujuan," kata Irvan.
Dia juga menggarisbawahi pentingnya memberikan pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang program pelindungan ini supaya dapat dengan mudah dipahami.
Mengenai sumber dana untuk premi, Irvan berpendapat bahwa bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah pilihan yang paling masuk akal.
"Sumber pendanaan idealnya datang dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Bobotnya cukup ringan apabila dilihat dalam skala keseluruhan anggaran negara dengan asumsi perhitungan yang masuk akal," tandasnya.
Berita terkini menyebutkan bahwa pemerintah dan sektor bisnis sedang mempertimbangkan konsep asuransi khusus untuk Program MBG. Tujuannya adalah untuk meredam potensi risiko seperti kontaminasi makanan sampai insiden cedera di tempat kerja.
Kepala Eksekutif Pengawasan Bidang Asuransi Jiwa, Penjaminan, dan Dana Pensiun di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono menyebutkan bahwa kini Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) serta Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) tengah merancang rancangan permintaan awal untuk dukungan sektor asuransi dalam mendukung proyek Manfaat Bersama Garuda (MBG).
Asosiasi sudah menemukan sejumlah tantangan berkaitan dengan sumber daya bahan baku, proses distribusi, serta perilaku konsumen. Beberapa resikonya meliputi, risk food poisoning Atau keracunan, risiko kecelakaan, serta risiko unit layanan penjaminan gizi," ujar Ogi pada Konferensi Pers RDK OJK, Jumat, (9/5/2025).
Tindakan ini bertujuan untuk memperluas cakupan asuransi di Indonesia. Tambahan pada hal tersebut, ide ini diharapkan dapat menyokong agenda utama Presiden Prabowo Subianto.
Posting Komentar untuk "Tanya Jawab Tentang Asuransi Makanan Bergizi Gratis: Pandangan Ahli"
Posting Komentar