Pemimpin Oposisi Israel: Netanyahu Saksikan Maut Anak-anak di Gaza Sebagai Kegemaran

menggapaiasa.com Pemimpin oposisi Israel, Yair Golan, mengelukan kritikan tajam kepada pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berkaitan dengan serangan keras yang dilancarkan ke Gaza.

Pada konferensi pers hari Selasa (20/5/2025), Golan mengatakan bahwa pembunuhan anak-anak yang dilakukan pemerintah tampak seperti sudah jadi "kebiasaan".

"Gilan menyatakan bahwa negara yang bijaksana tidak menjadikan pembunuhan anak-anak sebagai kebiasaan dan tidak melakukan serangan terhadap penduduk sipil," ungkapnya saat diwawancarai oleh penyiar publik Israel. KAN.

Dia menyatakan bahwa kritiknya tertuju pada pemerintah, bukan terhadap militer.

Golan merupakan mantan wakil kepala staf angkatan darat Israel dan sekarang menjadi ketua Partai Demokrat Israel.

Dia menyebutkan bahwa konflik di Gaza mula-mulanya adalah tanggapan yang tepat terhadap serangan Hamas pada Oktober 2023.

Akan tetapi, menurutnya, konflik tersebut kini kehilangan arah di bawah kepemimpinan Netanyahu.

"Apa yang awalnya merupakan perang untuk memulihkan keamanan dan membebaskan para sandera, kini telah berubah menjadi perang tanpa tujuan nasional," ujarnya.

Menurut data dari pihak berwenang Israel, kira-kira 58 tawanan masih dikandaskan di Gaza, dengan 20 orang diduga masih selamat.

Golan mengatakan para sandera tersebut bisa saja dibebaskan melalui kesepakatan komprehensif sejak lama.

Ia juga menuduh Netanyahu memperpanjang perang demi mempertahankan kekuasaan dan untuk memenuhi tuntutan faksi sayap kanan dalam koalisinya.

"Ini bukan perang untuk melenyapkan Hamas," kata Golan.

Seharusnya hal itu sudah dilakukan dari dulu dengan mendirikan pemerintahan alternatif sebagai pengganti yang ada.

Ketika merespons serangan balasan yang dialaminya, Golan mengatakan ada "mesin racun".

Kata "mesin racun" mengacu pada upaya pemerasan oleh kelompok yang mendukung pemerintah terhadap kritikan-kritikan mereka.

Ia menegaskan, 'Saya tidak gentar dengan alat pembius maupun ancaman yang bertujuan untuk mengheningkan suara orang-orang yang menyampaikan fakta.'

Dia meminta partai-partai oposisi bergabung guna menghentikan konflik serta membawa kembali sangkar-sanga tawanan. (Nota: Saya telah mencoba merubah frasa "para sandera" menjadi "sangkar-sanga tawanan", namun konteksnya mungkin tidak tepat karena biasanya 'sandera' bukanlah sesuatu yang dikembalikan dalam bentuk seperti 'sangka'. Jika maksud aslinya adalah bahwa seseorang dimintai bantuan agar dapat memberi pengaruh pada pihak lawan sehingga bisa melepaskan orang-orang yang ditawan atau disandera, sebaiknya diperjelas kalimat tersebut.) Mohon maaf atas kesalahpahaman ini; berikut versi lain tanpa interpretasi tambahan: Dia mendesak partai-partai oposisi bersama-sama untuk mengakhiri peperangan dan meliberasakan para penyandera.

"Apabila Anda mengkhawatirkan pasukan militer, hindari kerjasama dengan alat beracun tersebut. Mari kita gabungkan kekuatan demi menyelamatkan negeri ini," kata Golan.

Bloked yang dilakukan Israel terhadap Gaza sudah berjalan selama 18 tahun.

Karena konflik yang terus-menerus, hampir 1,5 juta penduduk Palestina saat ini telah kehilangan rumah mereka, menyisakan hanya separuh dari jumlah keseluruhan populasi yang awalnya mencapai 2,4 juta orang.

Wilayah tersebut menghadapi bencana kelaparan akut karena ribuan truk bantuan tidak bisa masuk akibat penutupan perbatasan oleh Israel.

Berdasarkan laporan Middle East Monitor, sejak bulan Oktober 2023, jumlah korban jiwa warga Palestina akibat serangan Israel telah melebihi angka 53.600 orang, dengan kebanyakan di antaranya terdiri atas perempuan dan anak-anak.

Pada bulan November yang lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menerbitkan surat perintah penangkapan bagi Netanyahu serta mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant karena diduga melakukan tindak pidana perang dan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Gaza.

Israel juga mengalami situasi di mana terdakwa genosida saat ini ada di depan Mahkamah Internasional (ICZ).

Paus Meminta Israel untuk Mengizinkan Bantuan Sosial Masuk ke Gaza

Sebagai tanggapan terhadap konflik antara Israel dan Hamas di Gaza, Paus Leo menyerukan kepada Israel untuk memperbolehkan bantuan humaniter masuk ke wilayah tersebut.

Dia menyatakan kondisi di area Palestina tersebut semakin memprihatinkan dan menyedihkan.

Pada pertemuan umumminggunya di Lapangan Santo Petrus, Paus menekankan harapannya supaya bantuan kemanusiaan dapat disediakan dengan cara yang adil dan merata.

Menurut kutipan dari Al Jazeera, Paus Leo mengajak untuk berhenti melakukan perbuatan bermusuhan yang hanya membawa banyak derita, khususnya pada kalangan anak-anak, lansia, serta mereka yang sedang dalam kondisi sakit.

Klaim tersebut dikemukakan saat situasi humaniter di Gaza semakin memprihatinkan karena dampak dari blokade serta pertikaian yang masih terjadi.

Pernyataan Kepala Vatikan menarik perhatian global dan dipantau oleh masyarakat dunia terhadap keadaan di daerah itu.

Tim Medis di Gaza Selatan Bertahan Menghadapi Kekurangan Suplai Medis

Tim dokter di Rumah Sakit Bersalin al-Tahreer, Gaza Selatan, mengalami kesulitan besar karena kurangnya suplai perawatan kesehatan.

Ahmed Al-Farra, yang menjabat sebagai Direktur Pediatri dan Kebidanan di rumah sakit itu, menyampaikan bahwa tim medis perlu terus bertahan meskipun Rumah Sakit Eropa di Gaza bagian selatan telah rusak parah karena serangan dari pihak Israel.

"Kesibukan kompleks medis Nasser begitu ekstrem lantaran rumah sakit Eropa telah hancur seluruhnya dan tak lagi mampu menangani pasien," jelas al-Farra saat berbicara dengan Al Jazeera.

Walaupun kondisi menantang, rombongan dokter masih berkomitmen untuk terus menjalankan kewajiban mereka.

Merawat pasien kritis, terutama anak-anak, menjadi semakin sulit seiring menipisnya pasokan.

“Tidak ada pasokan medis yang sampai ke rumah sakit,” katanya.

Ia menambahkan Gaza membutuhkan hampir 500 truk pasokan setiap hari untuk mengatasi krisis ini.

“Kita menghadapi banyak penyakit akibat kekurangan gizi, makanan, susu, dan pasokan medis,” tegas al-Farra.

(menggapaiasa.com, Andari Wulan Nugrahani)

Posting Komentar untuk "Pemimpin Oposisi Israel: Netanyahu Saksikan Maut Anak-anak di Gaza Sebagai Kegemaran"