Mona Ratuliu Mengenang Bapak Terpilih: Teladan Kesetiaan Beragama

Laporan oleh wartawan dari gapaiasa.com, Christine Tesalonika

menggapaiasa.com– Mona Ratuliu memikirkan kembali tentang bapaknya yang telah wafat pada hari Kamis (1/5/2025). Dia menyatakan bahwa ayahnya, Albert Frederick Ratulieu, adalah seorang yang sungguh-sungguh berpegang teguh kepada keyakinannya.

Walaupun bapaknya adalah seorang yang baru masuk Islam, tetapi semangat keterbukaannya sungguh luas. Bahkan, Mona berkata dia banyak mempelajari nilai-nilai keagamaan daripada bapaknya itu.

"Papi awalnya adalah seorang Katolik. Jadi kami bersama kakak mengikutinya seperti Mami kita. Kami menjadi orang Islam tetapi saya sangat teringat saat kecil, ketika setiap bulan Ramadhan dan jika saya melakukan salat tarawih, Papi yang dulunya masih beragama Katolik selalu menemaniku, bahkan sampai menjemputku keluar mesjid menggunakan payung apabila hujan," ungkap Mona Ratuliu di TPU Jeruk Purut pada hari Kamis (1/5/2025).

Sebelum menjadi mualaf, Mona menyebutkan bahwa bapaknya sungguh disiplin dalam berdoa di gereja. Kedudukan taatannya pada ibadah justru melampaui dirinya sendiri yang telah memeluk agama Islam semenjak usia dini.

"Lanjut papiku, dahulu sangat konsisten pergi ke gereja dan selalu disiplin dalam beribadah. Jadi setelah memeluk Islam, kesetiaan pada ibadah tetap terjaga," tambahnya.

Ia pun Kembali mengenang kegiatannya bersama sang ayah. Ia kerap melakukan ziarah ke makam-makam Sunan sebagai bentuk untuk belajar sejarah agama Islam. Bahkan, sejak pindah agama ke Islam, Mona tak pernah melihat sang ayah meninggalkan salatnya.

"Ingat sekali ketika dulu Papi memasuki agama Islam, kami pergi mengunjungi makam-makam para Sunan. Padahal sejak kecil saya sudah Muslim tetapi tidak tahu Sunan adalah siapa saja dan terletak dimana," jelasnya.

"Jadi yang menjadi fokus adalah mempelajari sejarahnya mulai saat papi masuk Islam. Seingatku sejak dia berpindah keyakinan itu, aku tidak pernah melihat papi melewatkan shalat subuh di pagi hari," tambahnya.

Pada saat yang sama, ditemukan bahwa sang bapak mempunyai catatan medis tentang masalah jantung dan adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke paru-parunya, oleh karena itu dia harus minum obat untuk menipiskan darahnya.

"Kondisinya termasuk penyakit jantung, dan masalah pernapasan disebabkan oleh adanya blokir di pembuluh darah antara jantung dan paru-paru, setahu saya begitu," paparnya.

"Akan tetapi ada penyumbatan dalam aliran darah, oleh karena itu sebelumnya konsumsi obat pencair darah tersebut untuk membersihkannya," tambahnya.

Pada saat yang sama, bapak Mona Ratuliu, yaitu Albert Frederick Ratulieu, telah wafat di umur 77 tahun. Jasadnya dikuburkan di TMP Jeruk Purut pada hari Kamis tanggal 1 Mei 2025 jam 13:00 Waktu Indonesia Barat. Air mata keluarga meleleh sambil mereka menemani Albert Ratulieu menuju pemakamannya untuk selama-lamanya. (*)

Posting Komentar untuk "Mona Ratuliu Mengenang Bapak Terpilih: Teladan Kesetiaan Beragama"