Ingin Tahu Apakah Pasangan Anda Betul-betul Mencukupi Kebutuhan Emosional Anda? Perhatikan 7 Tanda Ini Jika Selain Rasa Kesepian

menggapaiasa.com Pasangan yang sesungguhnya dapat memberi kita kebahagiaan baik dari segi fisik maupun emosi, namun ternyata penampilan yang menarik saja tak cukup untuk menciptakan kedamaian dalam hidup.
Apabila pasangan telah memberikan pemuasannya dengan baik dari segi emosi, maka kita cenderung tidak mencari kenyamanan atau kebahagiaan tambahan di tempat lain dan hal ini dapat mengurangi risiko adanya perilaku selingkuh.
Berdasarkan artikel di halaman Small Business Bonfire pada hari Jumat (2/5), ada tujuh indikasi bahwa pasangan Anda belum tentu memberikan kepuasan emosi sepenuhnya, yaitu sebagai berikut:
1. Rasa kesunyian yang terus-menerus
Merasa sendirian di tengah suatu hubungan dapat menandakan indikasi jelas adanya masalah tertentu.
Kita semua pernah menjalani momen-momen kesendiran, termasuk ketika berada dalam sebuah hubungan. Hal ini wajar apabila sesekali merasa begitu, tetapi bila sering kali merasa sepi meski ada di dekat pasangan, maka hal tersebut merupakan petunjuk kuat adanya kemungkinan keperluan emosional belum tersampaikan dengan baik.
Psikolog Guy Winch mengungkapkan bahwa, "Perasaan kesepian bisa merusak kapabilitas kita dalam membangun kepercayaan dan komunikasi." Hal ini mencerminkan esensi akan kebutuhan emosi kita yang meliputi hubungan, pemahaman, serta rasa saling terpercaya.
2. Emosi sering kali dilupakan atau dikesampingkan.
Kita semua ingin didengar dan dipahami, terutama oleh pasangan kita, khususnya ketika berbagi stres dan kecemasan malah diabaikan.
Psikolog ternama Carl Rogers pernah menuturkan, "Apabila ada yang sungguh-sungguh mendengarkan tanpa berniat menghakiminya, tidak berusaha ambil alih tanggung jawabnya, dan tak mencoba untuk membangunnya, hal itu memberikan rasa senang yang luar biasa."
3. Kekurangan simpati dari pasangan
Hubungan yang kurang memiliki rasa empati mirip dengan badan tanpa roh. Empati merupakan kebolehan untuk mengerti serta merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, dan hal tersebut menjadi unsur krusial dalam membentuk ikatan emosi yang memuaskan.
Seperti mereka sedang mengamati sebuah film yang menceritakan perasaan pasangannya, namun tak sungguh-sungguh terlibat dengan alur cerita tersebut. Kekurangan empati semacam itu dapat membentuk kesenjangan emosional yang amat menusukan.
Psikolog Daniel Goleman pernah menyatakan bahwa "Ketrampilan dasar bagi seluruh kompetensi sosial yang vital dalam pekerjaan adalah empati."
Hal ini berlaku bukan hanya di tempat kerja, melainkan juga dalam hal-hal pribadi. Bila pasangan kurang memiliki rasa empati, maka itu menjadi indikasi yang kuat bahwa dia belum mengeksplor atau memenuhi keperluan emosional Anda.
4. Kamu selalu disalahkan
Dalam suatu hubungan yang baik dan terjaga, masing-masing individu memiliki tanggung jawab untuk mengakui perbuatan serta kesalahan mereka sendiri.
Studi yang dipublikasikan di Journal of Social and Personal Relationships menyimpulkan bahwa orang-orang yang enggan bertanggung jawab terhadap perbuatan mereka dan justru mencela pasangan umumnya kurang memiliki keterampilan pengelolaan emosi.
Kelangkaan kecerdasan emosional bisa berdampak besar pada pengisian emosi di sebuah hubungan.
5. Anda merasa kurang nampak
Terlibat dalam sebuah hubungan idealnya membawa rasa dilihat, dihormati, serta dikasihi. Perasaan ini bersifat personal dan bisa menjadi indikator.
Sigmun Freud, seorang psikolog ternama, pernah menyampaikan, "Berada dalam kesungguhan total bersama diri kita sendiri merupakan suatu bentuk latihan yang bermanfaat."
Sangat penting untuk bersikap jujur pada diri sendiri saat mengalami hal ini dalam suatu hubungan. Ketika seseorang merasa kurang diperhitungkan dan seolah-olah hanya dilupakan, itu menunjukkan bahwa kedua belah pihak mungkin belum sinkron secara emosional.
6. Dukungan dari pasangan tampaknya bergantung pada kondisi tertentu
Ini bertentangan dengan intuisi, meskipun pasangan Anda memberikan dukungan, hal tersebut mungkin belum tentu menandakan bahwa mereka telah memenuhi kebutuhan emosi Anda.
Psikolog ternama Abraham Maslow menyampaikan, "Untuk merubah seseorang, hal yang dibutuhkan ialah perubahan pemahaman mereka akan diri masing-masing."
Sangat krusial bagi kebutuhan emosi agar merasakan dukungan pasangan berdasarkan kasih sayang dan penghargaan, bukannya sebagai komponen dalam sebuah tawar-menawar.
7. Kamu merasa takut untuk mengekspresikan emosi diri kamusendiri
Pada suatu hubungan yang harmonis, keduanya perlu merasa nyaman untuk menyuarakan emosi dengan jujur dan langsung.
Apabila Anda kerap mengendalikan diri agar tidak menyampaikan perasaan karena khawatir akan dihakimi, diejek, atau bahkan diberhentikan, ini merupakan indikasi pasti bahwa keperluan emosional Anda belum dipenuhi.
Carl Jung seorang psikolog pernah menyampaikan, "Yang paling mengintimidasi ialah ketika seseorang benar-benar menerima dirinya sendiri."
Jika kamu tidak dapat mengungkapkan perasaan yang sebenarnya dalam hubungan, inilah saatnya untuk bertanya pada diri sendiri mengenai alasannya.
Dikutip dari laman Alodokter pada Minggu (27/04) sebagaimana ada 7 kebutuhan dasar emosional dalam hubungan, seperti kasih sayang, rasa diterima, amanc percaya, empati, privasi, hingga apresiasi.
Oleh karena itu, secara mendasar, kebutuhan tersebut harus saling melengkapi tanpa mengharapkan balasan apa pun, dan dengan kesungguhan inilah cinta tanpa syarat dapat terwujud.
Posting Komentar untuk "Ingin Tahu Apakah Pasangan Anda Betul-betul Mencukupi Kebutuhan Emosional Anda? Perhatikan 7 Tanda Ini Jika Selain Rasa Kesepian"
Posting Komentar