Zelensky dan Trump Bersiap Melanjutkan Kegiatan Damai untuk Konflik Rusia-Ukraina

menggapaiasa.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump serta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky direncanakan untuk berjumpa lagi pada hari Sabtu (26/4/2025), menyusul pertemuan singkat mereka di Vatikan. Pertemuan ini dimaksudkan agar Trump dapat membantu mempercepat proses mencapai perdamaian antara Ukraina dengan Rusia.

Melansir Bloomberg, Seorang juru bicara dari Kantor Kepresidenan Ukraina menyebutkan bahwa sebuah tim perdamaian sedang dalam proses merancangkan langkah-langkah selanjutnya bagi pertemuan langsung tersebut. Para pemimpin itu sempat bertukar pandangan kurang lebih 15 menit sebelum mereka melaksanakan kunjungan ke pemakaman Paus Fransiskus.

Rapat tersebut terjadi ketika Trump makin mempercepat upayanya untuk mencapai kesepakatan perdamaian -- suatu tindakan yang menimbulkan keresahan karena dianggap bisa memberi keuntungan pada posisi Rusia. Kantor Oval mendeskripsikan pembicaraan ini sebagai "diskusi yang membawa hasil positif."

Rapat lanjutan ini, yang pertama sejak diskusi hangat di Kantor Oval pada akhir Februari, sangat penting karena Trump bakal mencapai 100 hari masa jabatan keduaannya pada tanggal 30 April. Dia sering kali bersumpah selama kampanyennya bahwa dia bisa menyelesaikan konflik dengan cepat setelah masuk ke Gedung Putih.

Upacara pemakaman Paus Fransiskus yang diselenggarakan di Vatikan dibanjiri oleh ratusan delegasi dari mancanegara, dengan banyak pihak bersaing untuk memperoleh kesempatan bertemu Trump selama perjalanan asingnya ini, yakni kali pertama setelah dirinya kembali mengambil jabatan pada bulan Januari kemarin.

Kedatangan Zelensky ke Vatikan berlangsung ketika negara masih berkabung akibat serangan udara besar-besaran yang dilancarkan oleh Rusia pada Kiev dan Kharkiv, menyebabkan paling tidak 12 korban jiwa. Dampak dari insiden tersebut membuat Zelensky memutuskan untuk segera kembali dari perjalanannya di Afrika Selatan.

Pada waktu yang bersamaan, dutanya Donald Trump, Steve Witkoff, telah bertemu lagi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada hari Jumat. Di sisi lain, Zelensky nampak menunjukkan sikap fleksibel dengan menyatakan bahwa peluang Ukraina untuk merebut kembali Krimea sangatlah tipis.

Dia menegaskan bahwa AS tidak harus mengirim pasukan sebagai komponen dari jaminan keamanan, tetapi cukup dengan memberikan informasi inteligen serta sistem pertahanan antiair.

Rencana Washington termasuk penerimaan formal terhadap penyerapan Krim oleh Rusia pada tahun 2014, serta menghentikan perang sesuai dengan posisi militer yang ada saat ini -- memberi Putin kontrol atas kebanyakan wilayah timur dan selatan Ukraina. Selain itu, Kiev diharuskan menarik tujuannya untuk menjadi bagian dari NATO.

Trump sempat menjelaskan sebelumnya bahwa dia memberikan tekanan kuat kepada kedua belah pihak. Dia menegaskan keyakinannya bahwa Putin berkeinginan untuk mencapai suatu perjanjian dan hasilnya akan segera menjadi jelas.

"Menahan peperangan serta berhenti mengejar dominasi di seluruh wilayah Ukraina — hal tersebut merupakan pengorbanan yang signifikan," balas Trump ketika dimintai pendapat tentang koncesi dari pihak Rusia.

Setelah dua tahun berperang, saat ini Rusia telah merebut sekitar 20% dari wilayah Ukraina, yang meliputi Krimea, meskipun mereka belum mampu mencapai kemajuan substansial lainnya.

Sejauh tahun 2024, Kremlin hanya mampu mengambil alih kurang dari 1% wilayah yang lebih luas, walaupun mereka telah merugi banyak terkait tenaga manusia dan peralatan di barisan depan di Timur Ukraina.

Posting Komentar untuk "Zelensky dan Trump Bersiap Melanjutkan Kegiatan Damai untuk Konflik Rusia-Ukraina"