Pengertian & Perbedaan Antara Asam, Basa, dan Garam: Penjelasan Lengkap

Solusi asam, alkali, dan garam adalah zat-zat yang sering digunakan dalam keseharian kita. Masing-masing dari tipe senyawa tersebut memiliki karakteristik kimia serta sifat-sifat unik tersendiri.
Zat alkali banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk membuat beragamjenis sabun. Di sisi lain, zat asam biasanya diproses menjadi komponen utama pembersih noda pada ubin kamarmandi.
Pada saat bersamaan, garam mewakili jenis reaksi lain ketika terjadi campuran antara basa dengan asam. Di bawah ini adalah uraian mengenai reaksi kimia asam, basa, dan garam beserta perbedaan mereka.
Definisi Asam, Basa, serta Garam
Agar bisa mengenali perbedaan antara asam, alkali, dan garam, kita harus terlebih dulu mendalami makna setiap zat tersebut. Beberapa contoh tentang asam, basa, serta garam yang dijelaskan oleh pakar kimia adalah seperti dibawah ini:
1. Pengertian Asam
Menurut modul guru pembelajaran sains terapan untuk sekolah menengah kejuruan, seorang ilmuwan kimiawi berkebangsaan Swedia bernama Svante August Arrhenius hidup antara tahun 1859 dan 1927. Ia menyatakan bahwa asam adalah zat elektrolit di mana ketika dicampur dengan air akan memproduksi ion H+ (hidrogen).Arrhenius juga menekankan bahwa ion hasil dari asam memiliki muatan negatif. Sebagai ilustrasi, jika hidrogen klorida dicampur dengan air, akan terbentuk ion H+ dan ion Cl-.
Dengan kemajuan dalam bidang kimia, saat ini kita bisa mengukur bahan-bahan seperti asam, basa, dan garam menggunakan kertas lakmus. Apabila asam dicampur ke dalam air, tingkat pH-nya akan berada di bawah 7.
Ada jenis asam yang berbahaya bagi tubuh, tetapi juga terdapat beberapa yang sangat diperlukan dan memberikan manfaat, seperti misalnya senyawa asam dalam buah-buahan. Contohnya adalah jeruk yang mengandung asam sitrat serta anggur dengan kandungan asam tartratnya.
Komponen penyusun tubuh kita juga berasal dari berbagai jenis asam, seperti contohnya lemak dan protein yang diproduksi melalui asam amino. Di dalam perut terdapat asam kloriga yang bertugas mengolah makanan, sementara itu di dalam darah terdapat asam karbonat serta asam fosfat yang berfungsi membantu transportasi nutrisi.
Asam dikategorikan menjadi dua jenis yaitu asam kuat dan asam lemah. Asam kuat dapat mengalami ionisasi secara total, sedangkan asam lemah hanya mampu melakukan ionisasi parsial saja.
Berikut adalah beberapa contoh dari asam lemah serta asam kuat.
1) Asam Kuat
- HCl dan udara menghasilkan H+ dan Cl-.
- H2SO4 dan air menghasilkan 2 H+ serta SO42-.
- CH3COOH + air → CH3COO- + H+ (asetat/asaricid)
- HCOOH + air → H+ + HCOO- (asam formik/asam semut)
- HCN + udara → H+ + CN- asam sianida terdapat pada singkong)
2. Pengertian Basa
Arrenius pun memiliki definisinya tersendiri tentang zat basa. Menurutnya, basa adalah senyawa yang apabila dicampur dengan air akan memproduksi ion OH- (ion_hidroksida).Pembentukan ion OH- terjadi lantaran senyawa hidroksida bisa mengikat suatu elemen, ketika dimasukkan ke air. Basa juga diklaim sebagai penetral asam (H+), sehingga reaksi yang muncul air (H2O) .
Sebuah contoh mudah tentang senyawa basa bisa kita lihat pada sabun cuci tangan. Menurut informasi yang diambil dari situs web Sumber Belajar Kemdikbud, zat tersebut juga mampu menimbulkan dampak korosif terhadap rambut serta kulit.
Misalnya basa kaustik yang mengandung NaOH dan KOH yang berpotensi merusak rambut serta membakar kulit. Kemudian larutan basa (sodium stearat) atau amonium hidroksida encer membuat rambut kasar dan merenggangkan kutikula, bahkan menyebabkan rambut kering serta kusut.
Adapun jika diukur, basa kuat bisa mencapai pH 10 sampai 14. Semakin tinggi kandungan basa, potensi kerontokan rambut akibat komponen-komponennya yang rusak akan kian meninggi.
Berikut ini dua contoh larutan basa.
- KOH + air → K+ + OH-
- Ca(OH)₂ + udara → Ca²⁺ + 2 OH⁻
3. Pengertian Garam
Apakah garam bersifat asam atau basa? Zat garam ini terbentuk dari hasil reaksi antara asam dan basa. Karena itu, garam memiliki proses formasi zat sendirinya yang unik.Secara keseluruhan, garam mengindikasikan bahwa asam ditambah basa akan membentuk garam dan air. Sebagai contohnya, bisa dilihat pada reaksi antara asam dengan basa. reaksi kimia Garam bisa direpresentasikan dengan rumusan kimia HCl + KOH menghasilkan KCl + H2O.
Sebagai contohnya, kita bisa melihat hal ini dalam kasus garam masak, NaCl Atau lebih dikenal sebagai natrium klorida. Pengumpulan garam masak dilakukan dengan mengekstraksi air laut melalui tahap pemuaian dan pembentukan Kristal.
Karakteristik Asam, Basa, serta Garam
Karakteristik dari asam, basa, serta garam setiap jenis mempunyai perbedaan yang sangat mencolok. Sesudah mengenal definisi dan reaksi tersebut, penjelasan tentang karakteristik asam, basa, dan garam akan diberikan di bawah ini.
1. Ciri-Ciri Asam
Sesuai dengan namanya, asam mempunyai rasa yang biasanya menyegarkan atau masam. Rasa tersebut dapat dideteksi melalui indera pengecap, terutama pada jenis buah-buahan yang tinggi akan kandungan asam seperti jeruk.Berikut adalah karakteristik lengkap dari asam.
- Kebiasaan rasanya biasanya terasa asam, seperti halnya perasaan asam yang kita temukan dalam jeruk serta beberapa jenis buah lain karena kandungannya. asam sitrat .
- Membuat kertas lakmus biru berubah menjadi merah.
- Larut dalam air.
- Apabila berinteraksi dengan basa akan menghasilkan garam.
- Beraksi merusak atau mengakibatkan korosi pada logam dan karatan. Bisa pula menyejukkan bahan katun serta linen.
- Bersifat menghantar listrik.
2. Ciri-Ciri Basa
Bedanya dengan asam, zat basa akan terasa pahit jika dicicipi menggunakan indra perasa. Agar lebih mengerti tentang karakteristik zat-zat basa, silakan merujuk ke daftar di bawah ini.
- Rasanya pahit.
- Terlihat licin ketika berinteraksi dengan minyak yang berasal dari kulit (pada kasus pembunuhan tersebut).
- Menubah cairan lakmus dari merah menjadi biru.
- Apabila berinteraksi dengan asam, akan terbentuk garam serta air.
- Menghantarkan arus listrik .
- Bahan kimia yang keras ini bersifat korosif dan mampu menyejukkan wol, sutera, serta rambut.
- Basa bentuk erosol digunakan untuk membersihkan logam karena logam bereaksi dengan basa.
- Umumnya berbentuk padat, kecuali NH4OH.
- Beberapa basa sulit terlarut di dalam air, kecuali untuk NH4OH, KOH, NaOH, Ba(OH)2, Sr(OH)2, dan Ca(OH)2.
- Umumnya basa berwarna putih.
3. Ciri-Ciri Garam
Sebagaimana umumnya dipahami, garam didapat melalui proses penguapan air laut dan mengikuti tahap kristalisasi. Karena sifat aslinya dari air, karakteristik dasar zat garam adalah mudah terlarut dalam air.Berikut adalah beberapa karakteristik garam yang dilihat dari reaksinya, bentuknya, serta titik didihnya.
- Terlarut dalam air, seperti contohnya KNO3, NH4Cl, dan Na2SO4.
- Ada pula senyawa yang tidak mudah terlarut dalam air seperti BaSO4, CaCO3, dan PbCO3.
- Berbentuk padat.
- Memiliki titik didih yang cenderung tinggi.
Perbedaan Antara Asam, Basa, dan Garam
Secara umum, asam dan basa bersifat saling bertentangan, sehingga jika dicampur dalam konsentrasi yang seimbang dapat membentuk senyawa yang netral. Akan tetapi, variasi dalam jumlah substansi terlarut memiliki potensi untuk mendominasi sifat-senyawanya masing-masing.Asam, basa, dan garam bisa dikenali melalui tiga jenis kriteria. Ini mencakup variasi dalam hal rasa, reaksi kimia, serta perubahan warna pada kertas lakmus.
1. Perbedaan Antara Asam, Basa, dan Garam Dilihat dari Rasanya
Sebuah substansi akan dianggap sebagai larutan asam jika memiliki rasa masam saat dicoba dalam bentuk cairannya, seperti yang dinyatakan pada artikel berjudul "Chemistry" dari situs web By Ju’s. Di sisi lain, basa diyakini menimbulkan sensasi rasa pahit.Senyawa garam mempunyai rasa yang asin, seperti halnya natrium klorida (NaCl) yang biasa dijual. Rasa garam tersebut sering kali dicampuri dengan potasium tertentu untuk menghasilkannya. garam yodium .
2. Perbedaan Antara Asam, Basa, dan Garam Menurutreaksi Kimianya
Asam, basa, dan garam memiliki perbedaan terkait dengan jenis reaksi kimia yang ditimbulkan. Ketika mengalami reaksi kimia, asam akan menampilkan karakteristik tertentu. elektrolit , apabila dicairkan dengan air, akan memecah menjadi hydrogen positif dan ion negatif.Setelah itu, bila dicampurkan ke dalam air, basa tersebut akan memproduksi ion OH- atau disebut juga dengan ion hidroksida. Sementara itu, garam yang bersifat netral terbentuk dari hasil reaksi antara asam dan basa.
3. Perbedaan Antara Asam, Basa, dan Garam Melalui Warna Kertas lakmus
Kertas lakmus Kertas tersebut dipakai untuk mengecek tingkat keasaman suatu zat. Kertas ini dibuat menggunakan bahan kimia yang dapat berubah warnanya ketika diendapkan pada cairan asam atau basa.Asam dapat membuat kertas lakmus berwarna biru menjadi merah, sedangkan basa bisa menjadikan kertas tersebut berubah dari warna merah menjadi biru. Sebaliknya, jika kertas lakmus ditempatkan dalam larutan garam, warnanya tidak akan berubah.
Posting Komentar untuk "Pengertian & Perbedaan Antara Asam, Basa, dan Garam: Penjelasan Lengkap"
Posting Komentar