Jokowi Berdoa di Depan Peti Mati, Paus Fransiskus Terharu

menggapaiasa.com , Jakarta - Presiden ke-7 RI Joko Widodo erek-erek kamera mengucapkan doa di depan peti jenazah Mendiang Sri Paus Fransiskus ketika hadir dalam acara pemakaman di Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada tanggal 26 April 2025.

Adegan tersebut terekam dalam gambar yang diunggah oleh mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasiuous Jonan. Tempo Dalam gambar tersebut, Jokowi memakai pakaian formal dengan setelan jas hitam, dasi hitam, serta peci hitam. Ia tampak mengangkat tangannya di hadapan peti kayu itu, sedangkan kepala Jokowi condong ke bawah. Di sebelah kanan Jokowi dapat dilihat Jonan yang berdiri.

Jonan menyebut bahwa dia dan Jokowi bertemu lagi dengan Sri Paus dalam atmosfer yang berbeda pada pertemuan terkini mereka. Mereka sebelumnya telah bertemu untuk pertama kalinya delapan bulan lalu ketika Paus berkunjung ke Jakarta.

“Pada akhirnya, Bapak Jokowi dan saya menanggapi kedatangan Bapa Suci dengan cara menyambut serta menghargai secara khusus Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, Italia. Kami ucapkan selamat tinggal pada Bapa Suci," ungkap Jonan. Tempo, Sabtu, 26 April 2025.

Saat acara tersebut, mantan presiden Jokowi nampak berdiri dalam satu barisan bersama beberapa pemimpin negara lainnya ketika mengikuti misa pemakaman.

Pada pemutaranlangsung yang disiarkan oleh media resmi Vatikan, Vatican News, terlihat Joko Widodo datang memakai setelan jas hitam dan topi kebesaan. Ia duduk di posisi terdepan bersama beberapa tamu kenegaraan dari beragam belahan dunia. Tamu-tamu tersebut meliputi Presiden AS Donald Trump, Presiden Perancis Emmanuel Macron, sampai Presiden Ukraine Volodymyre Zelenskiy.

Presiden Prabowo Subianto telah mengirim beberapa perwakilan dari pemerintahan ke upacara pemakaman Paus. Perwakilan tersebut meliputi mantan Presiden Joko Widodo, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri HAM Natalius Pigai, serta Deputi Menteri Keuangan Thomas Djiwandono.

Upacara pemakaman Paus Fransiskus digelar di Vatikan pada jam 10:00 waktu lokal atau sekitar pukul 15:00 WIB. Kepala tertinggi Gereja Katolik tersebut wafat pada hari Senin, tanggal 21 April 2025.

Menurut laporan CBS News, Vatikan melaporkan bahwa diperkirakan terdapat 250 ribu orang yang hadir dalam upacara pemakaman Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus di Vatikan. Setelah itu, jenazah pemegang jabatan tertinggi Gereja Katolik tersebut dikirim ke Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore di Roma untuk dilakukan penguburan.

Upacara misa dilangsungkan dengan sangat khusyuk. Mayoritas dari kelompok orang yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk acara tersebut tetap diam sambil menyaksikan. Suasana baru pecah saat mereka mulai bernyanyi atau merespons doanya, kemudian tepuk tangan terdengar saat peti jenasah Fransiskus muncul.

Kotak jenasah yang sederhana itu dibawa kembali ke Basilika untuk kali terakhir setelah upacara penghormatan selama kurang lebih dua jam. Setelahnya, kotak tersebut dikibarkan dalam sebuah parade melintasi Sungai Tiber menuju Basilika Santa Maria Maggiore di Roma untuk pemakaman, dengan rute yang melewati ikon-ikon turis seperti Colosseum kuno.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut bahwa perwakilan tersebut membawa pesan tertulis dari Presiden Prabowo untuk diserahkan kepada pihak Vatikan. Surat ini mencantumkan duka mendalam masyarakat Indonesia karena meninggalnya Paus Fransiskus. Orang yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini telah meninggal dunia pada tanggal 21 April 2025.

Surat tersebut juga mencakup doa dari Prabowo supaya semangat Paus Fransiskus dalam mendukung mereka yang tertindas terus dipertahankan.

"Harapan atas semangat Paus Fransiskus dalam berpihak pada mereka yang lemah, membela orang-orang miskin dan tertindas, nilai-nilai tersebut merupakan bagian dari kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh Paus Fransiskus dan harus tetap dipertahankan," ujar dia.

Mila Novita dan Novali Panji Nugroho menyumbang untuk penyusunan artikel ini.

Posting Komentar untuk "Jokowi Berdoa di Depan Peti Mati, Paus Fransiskus Terharu"