Jenis-Jenis Teori Motivasi Menurut Para Ahli dan Manfaatnya

Beberapa ahli memulai pemikiran tentang teori kebutuhan motivasional, termasuk Abraham Maslow, Clayton Alderfer, serta David McClelland. Apa saja tipe-tipe teori motivasi yang dikemukakan para pakar ini?

Sebelum menggali lebih jauh tentang teori-teori motivasi dari berbagai pakar, penting untuk dipahami bahwa tindakan serta keputusan yang diambil oleh manusia selalu memiliki latar belakang alasannya masing-masing. Karenanya, studi psikologi memberikan fokus pada teori mengenai motif motivasi.

Teori-teori tentang motivasi dikemukakan dengan cara yang beragam sesuai perspektif para pakar. Ada beberapa penyampaian yang mengacu pada konsep kebutuhan, prestasi , keberadaan, interaksi, serta hal-hal serupa.

Apakah Anda Tahu Apa Itu Teori Motivasi?

Pada dasarnya, motivasi berasal dari kata “motif”. Mengutip tulisan Usmara dalam Motivasi Kerja: Proses, Teori, dan Praktik (2006), motif merupakan daya penggerak dalam diri seseorang.

Motivasi internal pada individu dapat memberikan dukungan saat menjalankan tugas-tugas atau meraih sasaran spesifik. Karena itu, konsep teori motivasi merupakan pandangan mengenai sekumpulan energi yang dipercaya berperan dalam meningkatkan tingkat perilaku manusia.

Sejumlah pakar psikologi sepakat bahwa jenis-jenis teori motivasi bisa menentukan arah, konsistensi, dan intensitas seorang individu. Khususnya ketika ingin menggapai tujuan dan kebutuhan.

Macam-Macam Teori Motivasi Menurut Para Ahli

Teori motivasi merupakan konsep yang mendeskripsikan elemen-elemen internal pada individu yang mendorong mereka untuk berperilaku sejalan dengan derajat motivasi mereka. Pemikiran mengenai hal ini telah dikemukakan oleh Abraham Maslow sampai Frederick Herzberg.

Berikut adalah daftar beberapa teori tentang motivasi yang dikemukakan oleh berbagai pakar.

1. Teori Pemotivasian oleh Abraham Maslow: Struktur Tingkatan Kebutuhan

Teori motivasi Maslow Hierarki kebutuhan merujuk pada pandangan yang mengasumsikan bahwa tiap individu memiliki lima keperluan fundamental. Proses pemenuhannya berlangsung mulai dari kebutuhan terendah hingga tertinggi.

Kelima kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow meliputi keperluan psikologis, rasa aman, hubungan sosial, penghargaan dari orang lain, serta aspirasi untuk mencapai tujuan tertentu.

Kebutuhan akan aspek mental terkait dengan pencapaian kebutuhan biologis yang paling mendasar, seperti makanan, tempat tinggal, kesehatan, dan keperluan jasmaniah lainnya. Sedangkan kebutuhan akan perlindungan merupakan keinginan untuk merasa aman dalam lingkungan yang meliputi aspek fisikal maupun emosional.

Kebutuhan sosial berhubungan Dengan keperluan individu untuk merasakan kasih sayang, dihargai, serta dimiliki. Persahabatan merupakan bentuk yang dapat memenuhi keinginan tersebut.

Kebutuhan akan penghargaan merupakan suatu situasi dimana seseorang menginginkan adanya pengakuan atas keberadaannya, sehingga mereka merasa pantas. Sebagai contoh, hal ini terlihat saat seseorang berusaha mencapai tujuan serupa dengan orang lain.

Akhirnya, keperluan untuk mencapai tujuan diinterpretasikan oleh Maslow sebagai aspirasi pribadi seseorang dalam mewujudkan potensi diri. Hal ini bertujuan supaya bakat serta prestasi mereka bisa maju lebih jauh.

2. Teori Motivasi ERG oleh Clayton Alderfer

Teori motivasi menurut para ahli, khususnya diungkapkan Clayton Alderfer, bisa disingkat sebagai ERG. Kepanjangannya adalah Existence, Relatedness and Growth (eksistensi, hubungan, dan pertumbuhan).

Secara keseluruhan, ide Alderfer adalah sebuah rangkuman dari teori Maslow. Meskipun begitu, Alderfer berpendapat bahwa individu memiliki kemampuan untuk mencapai kebutuhannya dengan lebih leluasa.

Maka dari itu, ada kalanya orang tak perlu mengikuti urutan pentingnya dalam memenuhi kebutuhannya.

3. Teori Motivasi Milik McCelland: Keberhasilan

Teori motivasi prestasi yang dijabarkan oleh David McClelland menyatakan bahwa setiap orang memiliki sumber daya energi potensial yang dapat ditingkatkan. Pertumbuhan pribadi seseorang tergantung pada hasrat individu tersebut, kondisi lingkungan, serta peluang yang ada.

McClelland menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan utama dalam diri seseorang, yaitu keinginan untuk meraih tujuan, dorongan mengenai kontrol atau kuasa, serta aspirasi memiliki hubungan sosial. Bagi beberapa orang, keperluan untuk sukses sebenarnya muncul dari pertarungan internal diantara ambisi mendapatkan hasil positif bersama dengan rasa takut akan kegagalan.

Maka dari itu, McClelland menyatakan bahwa masing-masing orang cenderung memiliki dorongan besar untuk meraih kesuksesan. Kebutuhan akan pencapaian ini mencakup dua aspek utama, yaitu kemampuan serta keterampilan. kreativitas .

Kemampuan terkait dengan sejauh mana talenta, usaha, atau praktik yang sudah dijalankan selama periode tertentu untuk mencapai keahlian. Sedangkan kreativitas merupakan proses dalam menghasilkan kreasi atau berbagai ide segar dan inovatif.

Selanjutnya, dorongan terhadap kekuasaan merupakan hasrat internal yang mendorong seseorang agar berpengaruh dan bisa mengendalikan orang lain. Dia menyatakan bahwa individu dengan aspirasi kuat dalam hal ini umumnya menunjukkan sejumlah trait yang mencolok.

Misalkan saja sifat-sifat seperti sangat kompetitif, bertanggung jawab, serta suka berusaha untuk mempengaruhi sekitaran mereka.

Akhirnya, aspirasi akan keterkaitan adalah dambaan individu atas ikatan sosial yang erat. Hal tersebut diwujudkan melalui dorongan kuat dalam membangun persahabatan, mengembangkan kerjasama, serta merintis pembentukan lingkaran interaksi positif. hubungan dua arah .

4. Konsep Motivasi oleh Edwin Locke: Mengatur Tujuan

Teori tentang pendorong berdasar pengaturan target adalah hasil pemikiran Edwin Locke, seorang ahli psikologi dari Amerika Serikat. Menurutnya, individu tidak akan terinspirasi jika belum mengenali objektif utama mereka.

Setelah mengetahui apa tujuan akhirnya, sangatlah vital bagi Locke jika seseorang juga mampu meraih tujuan itu. Berdasarkan teorinya, kecakapan atau keterampilan individu bisa berdampak pada dorongan mereka.

5. Teori Pemotivasian oleh Victor Vroom: Mengukur Tingkat Harapan

Teori motivasi selanjutnya dikemukakan oleh Victor H. Vroom. Dia merupakan seorang psikolog asal Kanada yang merumuskan teori motivasi bernama Teori Harapan atau Expectancy Theory dalam bahasa Inggrisnya.

Menurut Vroom, individu dapat diinspirasi atau menginspirasi diri sendiri melalui penilaian tugas yang dilakukan pada langkah awal. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut akan mencari tahu terlebih dahulu apakah pekerjaan tertentu memiliki potensi untuk memberikan hasil positif.

Jika demikian, maka orang tersebut akan meneruskan tugas itu dengan harapan mendapatkan penghargaan seperti upah yang layak sebagai contoh dari nilai-nilai positif tersebut.

Motivasi semacam itu timbul lantaran manusia cenderung ingin mengelakkan perasaan kecewa atau emosi negatif lainnya. Meskipun begitu, pada umumnya manusia lebih memilih usaha minimal walaupun dengan harapan peluang yang relatif rendah.

6. Teori Motivasi Frederick Herzberg: Motivasi Dua Faktor

Teori dua faktor adalah buah pemikiran Frederick Herzberg. Dalam kajiannya terhadap motivasi, dia berfokus pada faktor penting dari kepuasan serta ketidakpuasan seseorang terhadap pekerjaan.

Herzberg membaginya menjadi dua jenis faktor yaitu eksternal dan internal. Faktor eksternal meliputi upah, tingkat pengakuan, stabilitas pekerjaan, sistem pengawasan, manajemen, serta aturan perusahaan.

Faktor eksternal yang dikenal oleh Herzberg sebagai elemen pembersih, dapat mendorong orang untuk merasakan ketidaksukaan terhadap pekerjaannya. Akan tetapi, hal tersebut juga membuat individu memiliki kewajiban untuk melaksanakan tanggung jawab mereka.

Karena itu, dorongan yang timbul berasal dari keinginan untuk mendapatkan insentif atau berbagai elemen luaran lainnya. Ini bertolak belakang dengan pendorong kedua yang dikenal sebagai intrinsek.

Faktor intrinsik terdiri dari prestasi, penghargaan, tanggung jawab, bentuk pekerjaan, dan pertumbuhan. Herzberg juga menyebutkan perihal ini sebagai faktor pemuas atau motivator.

Herzberg berpendapat bahwa elemen-elemen intrisik dapat menghasilkan kepuasan kerja pada individu. Hal ini karena dengan adanya aspek-aspek intrisik tersebut, orang cenderung menjadi lebih bersemangat serta terdorong untuk memperoleh hasil yang optimal dari tugas mereka.

Meskipun elemen luar bisa dijalankan, kekecewaan profesional yang signifikan umumnya mendorong individu untuk meninggalkan pekerjaannya. Di sisi lain, kurang adanya unsur dalam tak banyak berkontribusi pada orang yang memutuskan pergi dari tempat mereka bekerja.

Jenis-Jenis Motivasi

Berdasarkan berbagai teori motivasi yang telah disebutkan, kita bisa menyimpulkan ada lima tipe motivasi utama. Tipe-tipe motivasi tersebut meliputi motivasi intrinsik, ekstrinsik, kuasa, prestasi, serta afiliasi.

Berikut adalah uraian mengenai setiap tipe teori motivasi.

1. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik merupakan dorongan internal saat seseorang melakukan suatu tindakan tanpa memedulikan adanya balasan atau hadiah. Karena itu, orang tersebut cenderung bertingkah laku secara konsisten karena pemahaman dan pengakuan diri sendiri.

2. Motivasi Ekstrinsik

Berbeda dengan teori motivasi pertama, motivasi ekstrinsik berkaitan dengan perilaku yang dipicu oleh hadiah atau balasan. Ini bisa mendorong individu untuk berubah meskipun dorongan berasal dari lingkungan sekitar mereka.

3. Motivasi Kekuasaan

Keinginan untuk menguasai sesuatu Merupakan salah satu elemen yang dapat mempengaruhi tingkat semangat individu. Sehingga dia akan berperilaku seperti seorang pemimpin demi mendapatkan kekuatan pengaturan.

4. Motivasi Pencapaian

Garis akhir dari sejumlah tindakan yang kita ambil adalah tujuan, dan di sinilah motivasi memainkan perannya. Sebut saja beragam capaian yang telah direncanakan; ini dapat mendorong seseorang untuk maju.

5. Motivasi Afiliasi

Semangat pun memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. interaksi sosial Disebut juga sebagai dorongan afiliasi atau sosialisasi. Ini mengacu pada hasrat orang untuk terhubung atau berkomunikasi dengan individu lain.

Kenapa Teori Motivasi Itu Penting?

Dikutip dari laman UNA Academy, motivasi mampu membantu seorang individu untuk memperoleh tujuan. Motivasi juga diklaim sebagai alasan utama seseorang agar dapat berkembang menjadi lebih baik.

Mengapa teori motivasi begitu penting? Secara mendasar, teori ini menelaah sejumlah faktor yang bisa membawa seseorang meraih dorongan atau inspirasi khusus.

Memahami konsep motivasi berarti juga menyadari perannya dalam aktivitas sehari-hari. Orang-orang yang merasakan kendala dalam mencapai motivasi dapat menemukan penjelasan dengan bertanya pada diri sendiri: Mengapa aku kurang terpacu untuk maju?

Oleh karena itu, teori motivasi yang menggambarkan dorongan atau hasrat untuk melaksanakan tindakan berdasarkan faktor tertentu dipandang krusial. Di samping pembelajaran aspek-aspek yang memengaruhi ini, kita pun dapat mengeksekusinya.

Posting Komentar untuk "Jenis-Jenis Teori Motivasi Menurut Para Ahli dan Manfaatnya"