Iran dan AS Dorong Kemungkinan Kesepakatan Nuklir

menggapaiasa.com , JAKARTA— Iran dan Amerika Serikat (A.S.) menghadirkan kemungkinan untuk perjanjian tentang nuklir pada pembicaraan terakhir antar kedua negara itu.

Dikutip dari Bloomberg , pada hari Sabtu (26/4/2025) pukul 23:42 WIB, Menteri Urusan Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyebut adanya pembicaraan yang semakin mendalam seputar kemungkinan kerjasama dalam program nuklir mereka. Keterangan tersebut disampaikannya melalui stasiun TV milik pemerintah usai menyelesaikan putaran ketiga perundingan di Muscat, Oman.

"Perlahan kami masuk ke dalam pembicaraan yang lebih mendalam dan teknis," ujarnya.

Diskusi tersebut bertahan selama 5 jam, menjadikannya pertemuan terlama antara pihak Iran dan Amerika Serikat sejak Oman mengkoordinasikan pembicaraan di awal bulan ini. Tim delegasi setuju untuk melanjutkan diskusi mereka minggu depan dalam sesi kuartum kelima tanpa merinci lokasinya, demikian disampaikan oleh Araghchi.

Araghchi yang mengepalai tim negosiasi Iran bekerja sama dengan mitranya dari AS, Steve Witkoff, mengatakan dirinya senang dengan kecepatan dan kemajuan dalam pembicaraannya tersebut. Meskipun demikian, ia masih bersikap hati-hati terhadap perbedaan mendasar antara kedua belah pihak.

"Terkadang, niat saja tidak mencukupi dan perbedaannya dapat sangat signifikan hingga kedua belah pihak gagal mencapai kompromi," ujarnya.

Menteri Luar Negeri Oman Badr Albusaidi yang bertindak sebagai fasilitator dalam pembicaraan tersebut menulis di platform X bahwa kedua belah pihak sudah mengenali tujuan bersama untuk meraih kesepakatan dengan didasari oleh penghargaan timbal balik serta tekad bersama.

"Prinsip dasar, tujuan, dan ketakutan teknis akan dibahas," katanya.

Sebelumnya, juru bicara dari Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, menyebut bahwa pembicaraan tersebut dilakukan dalam atmosfer yang sangat serius. Ini tercermin melalui partisipasi para ahli ekonomi, perbankan , serta masalah nuklir yang menjadi pusat perbincangan ini menitikberatkan pada pembangunan kepercayaan terhadap program nuklir Iran, melindungi hak Iran untuk menggunakannya energi nuklir dengan prinsip perdamaian , serta mendapatkan dukungan untuk mencabut sanksi.

Diskusi terakhir kali ini muncul bersama semangat positif tentang potensi adanya perjanjian baru. Dalam wawancara paling baru yang dirilis oleh Majalah Time, Presiden AS Donald Trump menyinggungtentang hal tersebut. Israel dapat memutuskan untuk menyasar fasilitas nuklir Iran dengan serangannya walaupun pun demikian, suatu perjanjian masih dapat dicapai tanpa adanya serangan tersebut.

Sekarang ini, Trump bersumpah tidak akan memberi peluang kepada Iran untuk mengembangkan senjata nuklir dan berusaha menemukan cara untuk bernegosiasi guna mengganti perjanjian tahun 2015 tersebut. Sebaliknya, Iran tetap bertahan dalam pendiriannya terhadap pengembangan nuklir demi kedamaian dunia namun juga menyimpan kapabilitas untuk meningkatkan ketersediaan bahan bakunya. uranium .

Posting Komentar untuk "Iran dan AS Dorong Kemungkinan Kesepakatan Nuklir"