Hoaks Berantai: Video AI tentang Dampak Gempa di Myanmar
Gempa dengan kekuatan magnitude 7,7 merusak Myanmar pada hari Jumat (28/3/2025). Menurut data per Rabu (9/4/2025), jumlah korban akibat getaran kuat itu telah melampaui 3.649 jiwa. Antara Lebih dari lima ribu orang dilaporkan cedera, sementara 145 lainnya tetap menghilang.
Negara bersebelahan dengan Myanmar, yaitu Thailand, pun ikut mengalami pengaruh dari guncangan besar tersebut. Diketahui ada 22 orang yang meninggal karena robohnya sebuah bangunan bertingkat tinggi, serta 72 individu lainnya dilaporkan sebagai hilang.
Sama seperti peristiwa penting lainnya, hutan media sosial segera dipenuhi oleh ragam informasi tentang gempa di Myanmar. Meski banyak yang akurat, sayangnya tak sedikit pula yang meragukan.
Tirto menemukan klip berikut dalam postingan akun " Pereslin Abraham " ( arsip Video itu diunggah pada Sabtu (29/3/2025). Isinya terdiri dari beberapa klip singkat yang diklaim merupakan dampak gempa bumi di Myanmar. Penyedia konten itu menulis, "Keadaan di Myanmar saat ini 😳😱 pasca guncangan gempa." Hingga Jumat (25/4/2025), rekaman tersebut telah menerima 347 likes, 91 komentar, serta dibagikan kembali sebanyak 337 kali.
Kami pun menemukan postingan dari akun "Golda Meir L Toruan". berikut ( arsip ). Video yang diunggah pada 29 Maret 2025 tersebut menunjukkan cuplikan video serupa, namun lebih singkat durasinya. Namun video tersebut mengumpulkan lebih banyak lagi massa. Lebih dari 29,4 ribu tanda suka, 3 ribu komentar, dan hampir 2 ribu kali dibagikan ulang.
Di kolom komentar kedua video tersebut terdapat sejumlah komentar yang menyebut unggahan ini adalah hasil suntingan, sementara terdapat juga sebagian komentar yang mempercayai narasi yang tersebar di media sosial tersebut.
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah rangkaian video yang menyebar di media sosial benar menunjukkan kejadian gempa di Myanmar?
Pemeriksaan Fakta
Tirto mencoba melakukan beberapa metode untuk membedah keaslian konten tersebut. Pertama-tama menggunakan perangkat pemindaian AI, Hive Moderation Hasil pemeriksaan peralatannya mengindikasikan bahwa probabilitas rendah video yang tersebar di media sosial itu dibuat oleh AI.Mengherankannya, ketika kami berusaha membagi cuplikan itu menjadi beberapa fragmentasi gambarnya, ternyata yang muncul adalah hasil buatan kecerdasan artifisial (AI). Dengan menggunakan perangkat tersebut, AI or Not dan WasitAI Sebagian fragmen gambar dengan cepat diidentifikasi sebagai hasil dari teknologi kecerdasan buatan.
Potongan-potongan gambar tersebut juga kami gunakan untuk melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search). Hasil pencarian mengarahkan ke sejumlah video serupa yang tersebar di platform media sosial lain, termasuk video berikut yang tersebar di TikTok.
Video itu diberi label " konten buatan AI Dengan demikian, hasil analisis dari TikTok menunjukkan bahwa klip tersebut merupakan karya yang diciptakan atau telah dimodifikasi menggunakan teknologi AI.
Jika kita melihat video singkat di TikTok tersebut dengan seksama, terlihat hal mencurigakan seperti orang yang berjalan di kubangan retakan gempa tidak mencipratkan air. Padahal, dia berjalan di genangan air. Terlihat juga sekelompok orang di sisi kanan gambar yang berada di ujung jurang, tapi tidak terjatuh. Hal-hal mencurigakan seperti ini bisa menjadi indikasi video buatan AI.
Hasil pencarian gambar yang dibalik pun menuntun pada artikel berikut dari News Checker , salah satu platform dari India yang merupakan bagian dari Jaringan Pemeriksa Faktual Internasional (IFCN) layaknya Tirto. Klip mengenai efek guncangan gempa pun pernah menyebar dengan cepat di negara tersebut.
Hasil penelusuran News Checker mendapatkan salah satu video dampak gempa Myanmar ini dengan watermark " Runway Pada bagian kanan bawahnya. Nama itu merujuk pada suatu perusahaan dari Amerika Serikat (AS) yang berfokus pada pengembangan teknologi generative AI guna menciptakan produk-video.
Yang dilakukan oleh mereka terhadap video dengan sedikit teks tambahan memperoleh skor 99,8% peluang dibuat oleh AI melalui moderasi Hive. Seperti halnya Tirto, mereka pun menjalankan analisis menggunakan bagian-bagian gambar di WasitAI dan menemukan bahwa fragment video itu merupakan karya kecerdasan buatan.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan video dampak gempa di Myanmar yang tersebar di media sosial adalah karya buatan AI. Hasil pemindaian dari beberapa tangkapan layar dalam video tersebut menunjukkan video tersebut adalah kreasi kecerdasan buatan.
Salah satu potongan video yang dicuplik di TikTok juga mendapat penanda konten buatan AI. Sementara itu, media pemeriksa fakta News Checker juga sempat menelusuri video ini dan mendapatkan salah satu video dengan catatan kaki yang menyebut video ini adalah buatan perangkat “Runway”, yang mengkreasikan video AI.
Video yang tersebar di media sosial adalah video hasil manipulasi yang memanfaatkan kecerdasan buatan (altered video).
==
Apabila pembaca mempunyai masukan, gagasan, respon atau penolakan terhadap pernyataan dalam Periksa Fakta dan Decode, silakan kirimkan kepada alamat surel tersebut. factcheck@menggapaiasa.com .
Posting Komentar untuk "Hoaks Berantai: Video AI tentang Dampak Gempa di Myanmar"
Posting Komentar