Ancaman GRIB Kembali ke Dedi Mulyadi: Gubenur Jabar Tuduh Terlalu Sibuk dengan Proyek
menggapaiasa.com Konflik yang terjadi antara mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan kelompok masyarakat (ormas) bernama Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya sepertinya masih berlanjut.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GRIB Jaya Jawa Barat, Gabryel Alexander Etwiorry, mengulangi lagi pernyataannya yang menusuk hati dengan mengecam Dedi Mulyadi.
Gabryel menganggap performa Dedi Mulyadi, mantan gubernur Jawa Barat saat ini, terlampau berlebihan dan cenderung lebih fokus pada pembuatan postingan di platform-media sosial daripada hal lainnya.
Kritik tersebut dikemukakan Gabryel di tempat kerjanya yang terletak di area Grand Taruma Teluk Jambetimur, Karawang, Jawa Barat, melalui klip video yang diposting oleh profil Instagram @informasi_karawang pada hari Sabtu (26/4/2025).
Pada videonya, Gabryel Alexander Etwiorry mengkritik tindakan Dedi Mulyadi yang dianggap terlalu banyak campuri urusan berbagai masalah di Jawa Barat.
Klaim tersebut disampaikan oleh Gabryel menyusul dugaan bahwa Dedi Mulyadi terlibat dalam insiden pembakaran kendaraan kepolisian di Depok yang menyeret seorang anggota ormas GRIB Jaya Depok.
Gabryel menyatakan dengan tegas bahwa timnya memberikan kesempatan lengkap untuk pengurusan perkara itu kepada institusi polisi.
"Mari kita bersama-sama memantau saja, tidak perlu campur tangan," kata Gabryel.
Gabryel mengira bahwa kedatangan Dedi Mulyadi di Polresta Depok berkaitan dengan perkara itu merupakan suatu campur tangan dalam urusan polisi.
Dia juga mengeluarkan peringatan tegas supaya Dedi Mulyadi berhenti menggunakan dirinya sebagai sumber materi konten di platform-media sosial terus menerus.
"Maka, Gubernur sebaiknya fokus pada tugas dan tanggung jawabnya, yaitu membangun Jawa Barat serta menangani berbagai masalah yang ada di sana. Namun, jangan terus-menerus mencari cara untuk membuat konten, cukup jalankan saja tugas sebagai Gubernur tanpa melenceng ke hal lain," kata Gabryel dengan nada menyindir.
Menurut Gabryel, insiden pembakaran kendaraan kepolisian itu harus ditangani oleh pihak yang berwenang dalam hal pelaksanaan hukum, sehingga Dedi Mulyadi tidak perlu terlibat di sini.
"Sebab tanggung jawab untuk menerapkan hukum ada pada aparat penegak hukum, maka tentang kasus Depok biarkan saja kepada mereka, kita pun tak campur tangan, cukup serahkan ke polisi karena disana bukan urusan kita membela diri, sudah dibuktikan bahwa tidak ada yang memiliki KTA GRIB," ungkapnya dengan tegas.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pernah melakukan pengecekan langsung ke lokasi kejadian pembakaran 3 kendaraan polisi di kawasan Harjamukti Cimanggis, Depok.
Setelah mengunjungi tempat tersebut, Dedi Mulyadi melanjutkan dengan berkendara ke Polres Metro Depok untuk bertemu dengan Kapolres Metro Depok serta Wali Kota Depok.
"Saya telah meminta warganya untuk tidak menciptakan keributan atau kericuhan, serta harus menghormati tradisi dan budaya Jawa Barat yang menekankan prinsip saling merawat, saling menyayangi, dan saling mendidik," ungkap Dedi saat berada di Polres Metro Depok pada hari Selasa (22/4/2025).
Sekarang ini, kepolisian sudah mengidentifikasi enam individu sebagai pelaku utama dalam kasus pengrusakan dan pembakaran tiga kendaraan polisi yang terjadi di Depok.
Gubernur Jawa Barat Dedi juga menekankan kepada Wali Kota Depok untuk mengawasi dan merawat keluarga dari pelaku.
"Meskipun ayahnya melakukan tindakan pidana, proses hukumnya harus terus dilanjutkan. Namun, dampak sosial akibat penahanannya juga perlu dipertimbangkan, seperti adanya anak yang masih mengejar pendidikan atau istri yang kehilangan sumber pemasukan dari suami dan menghadapi PHK," papar Dedi.
Artikel ini sudah dipublikasikan di Tribun Jabar
Posting Komentar untuk "Ancaman GRIB Kembali ke Dedi Mulyadi: Gubenur Jabar Tuduh Terlalu Sibuk dengan Proyek"
Posting Komentar